Gagal Perpanjang Embargo Senjata, AS Bersiap Aktifkan Klausul 'Snapback'

Minggu, 16 Agustus 2020 - 07:29 WIB
loading...
Gagal Perpanjang Embargo Senjata, AS Bersiap Aktifkan Klausul Snapback
AS bersiap untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran yang dicabut berdasarkan perjanjian nuklir 2015. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengatakan akan bertindak dalam beberapa hari mendatang untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran yang akan segera berakhir. Sebelumnya, upaya AS untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran kandas di Dewan Keamanan (DK) PBB .

"Amerika Serikat telah bertindak dengan itikad baik selama proses ini dan menjelaskan kepada semua pihak bahwa kegagalan bukanlah pilihan," kata Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft dalam sebuah pernyataan kepada DK PBB, seperti dikutip dari Fox News, Minggu (16/8/2020).

AS sebelumnya telah mengajukan resolusi untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran yang telah berjalan 13 tahun. Namun upaya itu gagal setelah 11 negara anggota DK PBB, termasuk sekutu Eropa AS, memilih untuk abstein. Duo China - Rusia , yang memiliki hak veto, menolak resolusi tersebut. Hanya Republik Dominika yang mendukung AS. (Baca: PBB Tolak Perpanjang Embargo Senjata Iran )

Embargo senjata Iran akan berakhir pada 18 Oktober sebagai bagian dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPoA) 2015 - yang dikenal sebagai perjanjian nuklir Iran . AS sendiri telah meninggalkan perjanjian itu pada 2018 dan mengkampanyekan "tekanan maksimum" terhadap Teheran yang mencakup sanksi terhadap pejabat dan ekonomi Iran.

Sementara AS meninggalkan kesepakatan itu, negara itu mengklaim masih mempunyai hak untuk menghidupkan klausul "snapback" berdasarkan resolusi PBB nomor 2231. Klausul ini memungkinkan suatu negara untuk memberlakukan kembali semua sanksi terhadap Iran, termasuk embargo senjata.

Dalam pernyataannya, Craft mengindikasikan bahwa itulah yang ingin dilakukan AS.

“Berdasarkan Resolusi 2231, Amerika Serikat memiliki hak untuk memulai perubahan pada ketentuan resolusi Dewan Keamanan sebelumnya,” ujarnya.

"Dalam beberapa hari mendatang, Amerika Serikat akan menindaklanjuti janji itu untuk tidak berhenti memperpanjang embargo senjata," sambungnya.

Berbicara beberapa saat setelah pemungutan suara DK PBB, Penasihat Keamanan Nasional Presiden Trump Robert O’Brien mengatakan bahwa itu adalah hasil yang mengecewakan namun tidak mengejutkan.

O'Brien memperingatkan bahwa AS memiliki alat lain dan akan mengambil beberapa tindakan berat di PBB. Ia juga mengatakan bahwa dia memperkirakan sanksi snapback akan mulai berlaku.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1087 seconds (0.1#10.140)