Pendaftaran Program Beasiswa Akademik YSEALI Resmi Dibuka, Jangan Ragu Mendaftar Sekarang Juga!
loading...
A
A
A
"Karena ini bukan tantangan sendiri, melainkan tantangan bersama. Misalnya juga untuk perubahan iklim, mendorong demokrasi dan HAM, isu-isu ini menjadi tantangan bersama, maka kami ingin membangun jejaring pemimpin muda yang bisa mengatasi tantangan ini di masa depan," tandas Mary.
Dalam kesempatan yang sama, Alumni YSEALI, Yasmin Sekar Arum (22) juga berbagi pengalamannya dalam mengikuti program beasiswa ini.
"Berdasarkan pengalaman saya daftar di tahun 2023 lalu, kita ada submit esai atau motlet berisi alasan kita mengikuti program ini dan kenapa kita adalah orang yang tepat untuk mereka pilih, serta bagaimana kita lebih menonjol daripada yang lain," kata Yasmin.
Dia menyebut juga bahwa pengalamannya yang paling berkesan adalah saat melakukan kegiatan sukarela atau volunteering di AS.
"Mereka sangat menghargai tenaga sukarela, dan biasanya apresiasi ini diberikan dalam bentuk insentif, sertifikat mengikuti jam kerja kegiatan sukarelanya. Saya juga mendapatkan koneksi yang bagus di sini, karena tidak setiap hari mendapatkan peluang untuk mengunjungi Gedung Putih, dan saya juga mendapatkan kontak konsultan bisnis senior yang mau membantu saya dalam proyek saya," jelas Yasmin.
Jejaring koneksi ini menurutnya menjadi salah satu kelebihan yang ditawarkan program YSEALI Academic Fellowship, karena Yasmin juga menjadi terhubung dengan berbagai temannya di Asia Tenggara yang akan membantu dia jika dia berkunjung ke tempat mereka, dan bahkan mau berbagi pengetahuan tentang negara mereka.
Dia pun turut memotivasi para calon peserta untuk berani mendaftar program beasiswa ini.
"Lebih baik Anda mencoba dan gagal, daripada tidak mencoba sama sekali. Peluangnya lebih besar 50% Anda diterima atau 50% tidak dapat sama sekali, karena jika Anda tidak mencoba, itu menjadi 100% Anda tidak mendapatkannya," tandas Yasmin.
Kini Yasmin bekerja di bagian Business Development untuk Green Data Center di Schneider Electric Indonesia. Yasmin juga menjabat sebagai co-founder dan CEO Magnifier.id, sebuah platform sosial media yang menyediakan informasi terkait sistem pendidikan Indonesia yang lebih tinggi.
Adapun persyaratan kelayakan teknisnpendaftaran Program YSEALI Academic Fellowship adalah sebagai berikut:
1. Berusia di rentang 18-25 pada saat melamar;2. Warga negara dan penduduk dari salah satu negara berikut: Brunei, Burma, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, atau Vietnam;
3. Bukan warga negara AS atau penduduk tetap AS;
4. Seorang mahasiswa sarjana atau pascasarjana penuh waktu atau lulus kurang dari lima tahun yang lalu dari institusi pendidikan tinggi;
5. Mahir dalam bahasa Inggris. Mampu membaca, menulis, dan berbicara dalam Bahasa Inggris di lingkungan kelas universitas AS. (Catatan: TOEFL, IELTS, atau nilai tes lainnya tidak diperlukan. Kemampuan bahasa Inggris dievaluasi melalui formulir aplikasi dan wawancara dengan staf program YSEALI);
6. Memenuhi syarat untuk menerima visa J-1