Apakah Rusia Mengabaikan Peringatan AS tentang Adanya Ancaman Serangan Teror?

Minggu, 24 Maret 2024 - 10:15 WIB
loading...
Apakah Rusia Mengabaikan...
Rusia dituding mengabaikan peringatan AS terhadap serangan teror akan terjadi di Moskow. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Selalu ada pertanyaan setelah serangan apa pun, mengapa serangan itu tidak dihentikan atau terdeteksi. Namun serangan Moskow menimbulkan masalah yang sangat sulit bagi Vladimir Putin di tengah ketegangan dan ketidakpercayaan internasional. Dan sebagian besar dari hal ini terjadi karena peringatan dari Washington.

Peringatan tanggal 7 Maret dari AS kepada warga negaranya sangatlah spesifik. Laporan tersebut membahas laporan bahwa "ekstremis" mempunyai "rencana dalam waktu dekat untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow" dan secara khusus menyebutkan konser. Pihaknya menyarankan warga Amerika yang berada di kota tersebut untuk menghindari pertemuan besar dalam 48 jam ke depan.

Melansir BBC, 2aktunya mungkin kurang tepat, namun rincian lainnya sangat mirip dengan peristiwa pada tanggal 22 Maret. Tampaknya jelas bahwa Washington memiliki semacam informasi intelijen dan bahwa hal itu terkait dengan Negara Islam (ISIS) – kelompok yang telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka berada di balik serangan Moskow.

Selain peringatan publik kepada warganya sendiri, AS juga menyatakan telah berkomunikasi langsung dengan pemerintah Rusia.

“Pemerintah AS juga membagikan informasi ini kepada pihak berwenang Rusia sesuai dengan kebijakan ‘kewajiban untuk memperingatkan’ yang sudah lama ada,” kata seorang pejabat AS dalam sebuah pernyataan setelah serangan tersebut, dilansir BBC.



Terdapat saluran-saluran yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi intelijen antar negara – bahkan negara-negara yang bukan sekutu – terutama jika hal tersebut berkaitan dengan kemungkinan serangan terhadap warga sipil.

Namun masalahnya adalah Moskow mengabaikan peringatan tersebut.

Tiga hari sebelum serangan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di depan dewan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), yang tugasnya membela negara. Prioritas utama, katanya kepada para pemimpin dinas keamanan yang berkumpul, adalah mendukung apa yang disebutnya operasi militer khusus – ungkapan resmi untuk invasi skala penuh ke Ukraina.

Dia mengklaim bahwa Ukraina telah beralih ke apa yang disebutnya “taktik teroris”. Ia juga berbicara langsung mengenai apa yang disebutnya sebagai "pernyataan provokatif" dari Barat mengenai potensi serangan di Rusia. Dia mengatakan peringatan tersebut “menyerupai pemerasan dan niat untuk mengintimidasi dan mengacaukan masyarakat kita”.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Tuduhan AS ke Iran...
5 Tuduhan AS ke Iran yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya
Profil Ivanka Trump,...
Profil Ivanka Trump, Anak Donald Trump yang Punya Gelar Sabuk Biru Jiu-Jitsu
Bagaimana Iran Kehilangan...
Bagaimana Iran Kehilangan Bahrain?
Rusia dan AS Sepakati...
Rusia dan AS Sepakati Daftar Fasilitas Energi untuk Gencatan Senjata dengan Ukraina
Mengapa NATO Akan Bangkut...
Mengapa NATO Akan Bangkut jika Tidak Beradaptasi dengan Cepat?
3 Negara Asia Musuh...
3 Negara Asia Musuh Rusia, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Ribuan Orang Protes...
Ribuan Orang Protes Proyek Hotel Menantu Trump di Serbia
Pesawat Tujuan Shanghai...
Pesawat Tujuan Shanghai Putar Balik ke Los Angeles Gara-Gara Pilot Lupa Bawa Paspor
Karnaval Maut di Nigeria:...
Karnaval Maut di Nigeria: Jumlah Anak yang Tewas Jadi 35, 8 Lainnya Luka Parah
Rekomendasi
Belanja Makin Seru!...
Belanja Makin Seru! Keseruan Live Shopping Jordi Onsu di Event NgeDealYuk Special Ramadan 2025
Tragis! 1 Pekerja Tewas...
Tragis! 1 Pekerja Tewas dan 8 Luka-luka Akibat Kebakaran Workshop Pengelasan
Mitra LPDB Tak Perlu...
Mitra LPDB Tak Perlu Cemas Terhadap Koperasi Desa Merah Putih, Potensinya Besar
Berita Terkini
Berapa Tagihan Listrik...
Berapa Tagihan Listrik Masjidil Haram di Mekkah?
37 menit yang lalu
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
59 menit yang lalu
Putri Mantan PM Thaksin...
Putri Mantan PM Thaksin Selamat dari Mosi Tidak Percaya di Parlemen
2 jam yang lalu
Sudah 1.400 Demonstran...
Sudah 1.400 Demonstran Ditangkap, tapi Mengapa Ribuan Orang Lainnya Masih Mau Turun ke Jalanan di Turki?
2 jam yang lalu
5 Negara yang Cocok...
5 Negara yang Cocok untuk Tujuan Kabur Aja Dulu, Mana Saja?
3 jam yang lalu
Kenapa Kucing Caracal...
Kenapa Kucing Caracal Menyerang Tentara Israel? Diduga Jadi Agen Hamas hingga Kekurangan Mangsa
3 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved