Pakar PBB: Usulan AS untuk Bangun Pelabuhan Bantuan di Gaza Sinis

Sabtu, 09 Maret 2024 - 18:30 WIB
loading...
Pakar PBB: Usulan AS untuk Bangun Pelabuhan Bantuan di Gaza Sinis
Pesawat militer menjatuhkan paket bantuan ke arah Gaza, seperti yang terlihat dari perbatasan dengan Gaza di Israel selatan, 7 Maret 2024. Foto/REUTERS/Amir Cohen
A A A
JENEWA - Rencana Amerika Serikat (AS) mendirikan pelabuhan sementara di Gaza untuk mendatangkan bantuan adalah permainan sinis bagi masyarakat AS dan tidak akan mencegah kelaparan massal.

Pendapat itu diungkap pakar hak asasi manusia PBB Michael Fakhri pada Jumat (8/3/2024).

Presiden AS Joe Biden mengumumkan inisiatif ini dalam pidato kenegaraan tahunannya pada Kamis. Di dalamnya, dia memohon kepada Israel agar memberikan lebih banyak bantuan ke wilayah yang diblokade.

Biden juga membela operasi militer Israel terhadap kelompok pejuang Palestina Hamas.

“Dermaga sementara akan memungkinkan peningkatan besar-besaran jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza,” ujar Biden kepada Kongres.

Namun, Michael Fakhri, pelapor khusus PBB untuk hak atas pangan, menolak rencana tersebut.

“Tidak ada seorang pun yang meminta dermaga maritim, baik rakyat Palestina, maupun komunitas bantuan kemanusiaan,” ujar dia dalam pengarahan di Jenewa.

Lebih dari lima bulan setelah perang berkecamuk di Gaza, PBB telah berulang kali menyatakan hanya pengiriman bantuan dalam jumlah besar dan berkelanjutan melalui jalur darat yang dapat membantu menenangkan bencana kemanusiaan yang semakin besar.

“Baik dermaga maupun peningkatan serangan udara di Gaza tidak akan mencegah kelaparan dalam definisi apa pun,” ujar Fakhri.



Dia menjelaskan, cara penyampaian bantuan seperti itu biasanya hanya digunakan sebagai upaya terakhir untuk memasukkan bantuan ke wilayah musuh.

“Bahwa sekutu utama Israel melakukan tindakan seperti itu tidak masuk akal, dengan cara yang kelam dan sinis,” papar dia.

Dia berpendapat langkah tersebut kemungkinan merupakan “pertunjukan untuk mencoba memenuhi audiensi domestik, dengan pemilu yang sudah dekat.”

Fakhri adalah ahli independen yang diberi mandat oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB namun tidak berbicara atas nama PBB.

Dia menuduh Israel melakukan “kampanye kelaparan” di Gaza, di mana PBB telah memperingatkan kelaparan “hampir tidak dapat dihindari.”

“Saya pikir adil untuk mengatakan Israel sengaja membuat kelaparan rakyat Palestina di Gaza,” ungkap dia. “Setiap orang di Gaza kelaparan saat ini.”

Perang di Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan.

Israel merespons dengan serangan tanpa henti yang menurut Kementerian Kesehatan di Gaza telah menewaskan 30.878 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1039 seconds (0.1#10.140)