4 Alasan Para Dokter di Korea Selatan Mogok Massal yang Memicu Krisis Nasional

Senin, 26 Februari 2024 - 21:21 WIB
loading...
A A A

3. Tekanan dan Ancaman dari Pemerintah

4 Alasan Para Dokter di Korea Selatan Mogok Massal yang Memicu Krisis Nasional

Foto/Reuters

Rumah sakit belum memproses pengunduran diri para dokter yang melakukan protes, yang mengatakan mereka tidak melakukan mogok kerja. Pemerintah telah memerintahkan mereka kembali bekerja, mengancam akan menangkap mereka atau mencabut izin kerja mereka, dan mengatakan bahwa tindakan kolektif mereka tidak dapat dibenarkan dan nyawa masyarakat harus didahulukan.

Park dan dokter lainnya mengatakan perintah tersebut tidak konstitusional, sehingga memaksa mereka untuk bekerja di luar keinginan mereka.

Para dokter yang mogok kerja hanya mewakili sebagian kecil dari 100.000 dokter di Korea Selatan, namun mereka mencakup lebih dari 40% staf di rumah sakit pendidikan besar, yang melakukan tugas-tugas penting di ruang gawat darurat, unit perawatan intensif, dan ruang operasi.

Ruang gawat darurat di lima rumah sakit terbesar di Korea Selatan berada dalam status “siaga merah” pada hari Minggu, yang berarti mereka kehabisan tempat tidur. Perdana Menteri Han Duck-soo mengatakan pada hari Jumat bahwa rumah sakit umum akan tetap buka lebih lama dan pada akhir pekan serta hari libur untuk memenuhi permintaan.

Park, 33, yang mengetuai Asosiasi Residen Magang Korea, ingin pihak berwenang memasukkan dokter ke dalam disiplin ilmu penting seperti pediatri dan unit gawat darurat di rumah sakit besar.

4. Tidak Adanya Perlindungan Hukum

4 Alasan Para Dokter di Korea Selatan Mogok Massal yang Memicu Krisis Nasional

Foto/Reuters

Para dokter menginginkan perlindungan hukum yang lebih baik dari tuntutan malpraktek dan perubahan sistem di mana banyak rumah sakit bergantung pada tenaga kerja berupah rendah. "Layanan di luar asuransi untuk tetap bertahan di negara yang sering dipuji karena memberikan jaminan kesehatan berkualitas universal dengan harga terjangkau," kata Park.

Park mengatakan dia terpecah antara pasiennya dan kebijakan pemerintah yang menegakkan kebijakan tanpa mendengarkan dokter, tapi dia tidak punya pilihan.

"Dengan bangga menyelamatkan pasien, saya sampai sejauh ini. Seperti yang dikatakan banyak dokter, sangat memilukan dan sulit untuk meninggalkan pasien. di belakang," kata Park. “Tetapi sistem yang ada saat ini terdistorsi, jadi kita perlu yang lebih baik dari itu.”

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal, Marah dengan Latihan Perang AS-Korsel
Presiden Korea Selatan...
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Dibebaskan dari Penjara
Latihan Tempur Kacau,...
Latihan Tempur Kacau, Jet Militer Korea Selatan Malah Mengebom Warganya Sendiri
AS Kerahkan Kapal Induk...
AS Kerahkan Kapal Induk Nuklir ke Korsel setelah Korut Tembakkan Rudal Jelajah Strategis
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal Jelajah Strategis, Pamer Kemampuan Serangan Balik
Indonesia Harus Pimpin...
Indonesia Harus Pimpin ASEAN Redakan Persaingan Senjata Nuklir di Semenanjung Korea
KAI KF-21 Boramae Pesawat...
KAI KF-21 Boramae Pesawat Karya Indonesia Korsel yang Memiliki Teknologi Siluman
Kocak, Pria Ini Coba...
Kocak, Pria Ini Coba Merampok Bank dengan Pistol Air Berbentuk Dinosaurus
Dokter Bedah Prancis...
Dokter Bedah Prancis Ini Akan Diadili karena Memerkosa 299 Pasien
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
43 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Kapal Selam Nuklir AS...
Kapal Selam Nuklir AS Muncul di Korea Selatan, Korea Utara Marah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved