ASEAN Dorong Zona Bebas Nuklir

Sabtu, 04 Agustus 2018 - 07:49 WIB
ASEAN Dorong Zona Bebas Nuklir
ASEAN Dorong Zona Bebas Nuklir
A A A
SINGAPURA - Indonesia mendorong Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menjadikan kawasan itu sebagian zona bebas nuklir.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mendorong langkah tersebut kemarin saat pertemuan Komisi SEANWFZ yang terdiri atas para menlu ASEAN. Untuk menciptakan zona bebas nuklir, Menlu Retno menekankan pentingnya melakukan kembali konsultasi dengan negara-negara bersenjata nuklir (NWS) untuk mengakses protokol Traktat SEANWFZ.

“Penerapan Traktat Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) menjadi syarat awal untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang aman dan damai, yang akan mendukung kesejahteraan rakyat ASEAN,” tutur Menlu Retno, dikutip Antara.

Menurut Menlu Retno, pemerintah RI mengusulkan ASEAN dapat mendukung para pakar nuklir demi menjembatani perbedaan yang ada. Dia menjelaskan, Traktat SEANWFZ tidak dapat sepenuhnya diberlakukan hingga negara-negara bersenjata nuklir menandatangani protokol itu.

Untuk itulah, pemerintah RI akan terus mendorong ASEAN berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas serta memastikan pelucuran senjata nuklir secara komprehensif di kawasan.

Adapun Menlu Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo berada di Singapura kemarin. Dia menyatakan tindakan Korea Utara (Korut) yang melanjutkan aktivitas program senjata tidak konsisten dengan komitmen Pemimpin Korut Kim Jong-un untuk denuklirisasi.

Pernyataan Pompeo itu muncul saat ditanya tentang penjelasannya di Senat AS bulan lalu bahwa Korut melanjutkan pembuatan bahan bakar bom dan Pyongyang membangun rudal baru. “Chairman Kim membuat komitmen untuk denuklirisasi. Dunia ingin mereka (Korut) melakukan sesuai resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” kata dia.

“Untuk terus melakukan perilaku itu tidak konsisten dengan pernyataan tersebut, mereka melanggar satu atau keduanya, resolusi Dewan Keamanan PBB. Kita masih melihat kita memiliki cara untuk mencapai hasil yang kita inginkan,” papar Pompeo.

Pompeo berterima kasih pada para menlu ASEAN atas upaya mereka mendorong sanksi pada Korut.

Menlu Korut Ri Yong Ho juga berada di Singapura dan akan menghadiri beberapa pertemuan regional saat Pompeo masih di negara itu. Meski demikian Departemen Luar Negeri AS tidak menjelaskan apakah kedua tokoh itu akan bertemu.

Setelah bertemu Ri, Menlu China Wang Yi berharap Korut dan AS terus berupaya menerapkan kesepakatan pemimpin mereka. “China yakin konsensus yang tercapai antara pemimpin AS dan Korut di Singapura sangat berharga. Untuk itu, penting juga mewujudkan denuklirisasi semenanjung Korea dan menciptakan mekanisme perdamaian. Arah ini tak diragukan lagi sudah tepat,” ungkap Wang.

China merupakan pendukung diplomasi dan ekonomi paling penting bagi Korut. Beijing juga berperang di pihak Korut pada Perang Korea 1950-1953 melawan pasukan PBB yang dipimpin AS untuk membela Korea Selatan (Korsel).

Sementara, Angkatan Laut (AL) China dan ASEAN menggelar latihan maritim pertama pekan ini untuk memperluas kerja sama saat kedua pihak membahas kode etik di Laut China Selatan. Latihan simulasi “tabletop” di Singapura melibatkan AL China dan 10 anggota ASEAN, menjelang latihan maritim pertama yang digelar di perairan China pada Oktober mendatang.

“Di akhir latihan, kami memperkuat kemampuan kami bekerja sama,” kata Kolonel Lim Yu Chun, pejabat komando Squadron 185 AL Singapura.

Dia menambahkan, “Kami telah mencapai pemahaman lebih luas di antara AL ASEAN dan AL China.”

ASEAN dan China memuji kemajuan dalam proses negosiasi kode etik di Laut China Selatan yang diklaim oleh beberapa pihak. Latihan ini dilakukan saat semakin banyak negara, termasuk sebagian besar anggota ASEAN yang tertarik dalam orbit China dan Amerika Serikat (AS) kesulitan mempromosikan kebijakannya untuk menggaet Asia karena mengandalkan langkah “America First”.

Latihan AL itu membawa kerja sama ASEAN dan China itu ke level baru. “Kami akan menggunakan latihan itu sebagai titik awal memperluas komunikasi militer dan kerja sama keamanan China dan ASEAN, untuk bersama menghadapi kekhawatiran keamanan dan melindungi stabilitas kawasan,” papar Menlu China Wang Yi.

AL China juga berencana bergabung 26 negara dalam latihan militer di lepas pantai utara Australia bulan ini yang diselenggarakan Canberra dan melibatkan AS. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5160 seconds (0.1#10.140)