5 Alasan Negara Sekutu Israel Tidak Mau Lagi Kirim Senjata ke Zionis

Sabtu, 17 Februari 2024 - 20:20 WIB
loading...
5 Alasan Negara Sekutu Israel Tidak Mau Lagi Kirim Senjata ke Zionis
Banyak negara sekutu Israel enggan menyuplai senjata ke negara Zionis tersebut. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Tak sedikit sekutu Zionis menjauhi Israel karena perang di Gaza. Motifnya, karena faktor kemanusiaan hingga keputusan Mahkamah Internasional yang menyatakan Israel terbukti melakukan genosida.

Selain itu, faktor kepentingan nasional masing-masing negara juga menjadi faktor yang menentukan keterlibatan mereka dalam mendukung Israel. Apalagi, mereka juga tidak ingin disebut sebagai negara yang mendukung kekejaman Israel di Gaza.

5 Alasan Negara Sekutu Israel Tidak Mau Lagi Kirim Senjata ke Zionis

1. Belanda

5 Alasan Negara Sekutu Israel Tidak Mau Lagi Kirim Senjata ke Zionis

Foto/Reuters

Di Belanda, pengadilan pada hari Senin memberi waktu satu minggu kepada pemerintah untuk memblokir semua ekspor suku cadang jet tempur F-35, yang digunakan Israel untuk mengebom Jalur Gaza.

Keputusan tersebut merupakan hasil gugatan yang diajukan organisasi kemanusiaan Belanda Oxfam Novib, PAX Netherland Peace Movement Foundation, dan The Rights Forum terhadap pemerintah. Kekhawatiran yang dikemukakan dalam gugatan ini tumpang tindih dengan permasalahan yang sedang dipertimbangkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) dalam kasus apartheid Afrika Selatan melawan Israel.

“Tidak dapat disangkal bahwa terdapat risiko yang jelas bahwa suku cadang F-35 yang diekspor digunakan untuk melakukan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional,” demikian isi putusan pengadilan, dilansir Al Jazeera.

2. Belgia

5 Alasan Negara Sekutu Israel Tidak Mau Lagi Kirim Senjata ke Zionis

Foto/Reuters

Di Belgia, pemerintah regional mengatakan pihaknya menangguhkan dua izin ekspor mesiu ke Israel pada tanggal 6 Februari.

Dilaporkan bahwa pemerintah regional mengutip keputusan sementara ICJ yang menyimpulkan bahwa Israel “masuk akal” melakukan genosida di Gaza.


3. Jepang

5 Alasan Negara Sekutu Israel Tidak Mau Lagi Kirim Senjata ke Zionis

Foto/Reuters

Perusahaan Jepang Itochu Corporation mengumumkan pada tanggal 5 Februari bahwa mereka akan mengakhiri kemitraannya dengan produsen senjata Israel Elbit Systems pada akhir Februari.

Kepala keuangan Itochu Tsuyoshi Hachimura mengatakan pada konferensi pers bahwa penangguhan nota kesepahaman (MOU) dengan Elbit Systems didasarkan pada permintaan dari Kementerian Pertahanan Jepang dan “sama sekali tidak terkait dengan konflik saat ini antara Israel dan Palestina.”

Melansir Al Jazeera, ia menambahkan: “Dengan mempertimbangkan perintah Mahkamah Internasional pada tanggal 26 Januari, dan bahwa pemerintah Jepang mendukung peran Pengadilan tersebut, kami telah menangguhkan kegiatan-kegiatan baru yang terkait dengan MOU tersebut, dan berencana untuk mengakhiri MOU tersebut pada akhir tahun ini. akhir Februari.”

4. Italia

5 Alasan Negara Sekutu Israel Tidak Mau Lagi Kirim Senjata ke Zionis

Foto/Reuters

Menteri Luar Negeri Antonio Tajani mengatakan pada tanggal 20 Januari bahwa Italia telah menangguhkan semua pengiriman sistem senjata atau material militer ke Israel sejak pecahnya perang pada tanggal 7 Oktober.

Hal ini merupakan tanggapan terhadap seruan pemimpin Partai Demokrat Elly Schlein kepada pemerintah untuk menghentikan pasokan. senjata ke Israel.

5. Spanyol

5 Alasan Negara Sekutu Israel Tidak Mau Lagi Kirim Senjata ke Zionis

Foto/Reuters

Melansir Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Spanyol mengatakan pada bulan Januari bahwa negaranya belum menjual senjata apa pun kepada Israel sejak awal perang dan sekarang ada embargo terhadap penjualan senjata.

Namun, pada hari Senin, harian Spanyol El Diario merilis laporan yang menunjukkan bahwa Spanyol telah mengekspor amunisi senilai sekitar USD1,1 juta ke Israel pada bulan November. Menteri Luar Negeri Spanyol untuk Perdagangan membenarkan penjualan amunisi tersebut, dengan mengatakan kepada El Diario bahwa “bahan tersebut ditujukan untuk pengujian atau demonstrasi” dan “sesuai dengan izin yang diberikan sebelum 7 Oktober”.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2042 seconds (0.1#10.140)