Sentimen Anti-China dan Serangan terhadap Tionghoa Meningkat di Pakistan
loading...
A
A
A
Warga Tionghoa yang ditahan di kompleks masjid-madrasah selama beberapa hari itu akhirnya dibebaskan, namun terjadi drama menegangkan. Tentara Pakistan harus melancarkan operasi untuk membersihkan kompleks tersebut, yang menyebabkan kematian salah satu dari dua ulama yang mengelola madrasah yang berdekatan dengan masjid tersebut.
Serangan sporadis ini telah menciptakan ketidakpercayaan dan ketakutan di antara warga negara dan pihak berwenang China meski ada tindakan pengamanan.
Pada Juli 2020, protes besar-besaran pecah di Muzaffarabad di Kashmir yang diduduki Pakistan terhadap China, yang mengecam China atas pembangunan ilegal pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Neelum Jhelum dan Kohala. Para pengunjuk rasa menyoroti dampak lingkungan dari bendungan yang dibangun oleh China di bawah inisiatif CPEC.
Menanggapi serangkaian serangan ini, para pejabat China secara terbuka menyatakan keprihatinan atas serangan-serangan tersebut dan mendesak Pakistan untuk mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok ekstremis yang menargetkan warga negara China. Pertemuan tingkat tinggi antara pejabat China dan Pakistan berfokus pada kerja sama keamanan dan pembagian intelijen.
China telah berulang kali memusatkan perhatian pada perlunya lingkungan yang aman untuk proyek-proyek CPEC. Hal ini termasuk mengerahkan personel keamanan tambahan, menerapkan kontrol akses yang lebih ketat, dan melakukan penilaian risiko secara berkala.
China bahkan telah mengembangkan rencana darurat untuk mengevakuasi warganya jika terjadi keadaan darurat. Rencana tersebut mencakup jalur evakuasi, protokol komunikasi, dan koordinasi dengan instansi terkait.
Mengingat tingginya nilai CPEC, Pakistan telah mengambil tindakan balasan terhadap kelompok-kelompok seperti Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), yang telah melakukan serangan terhadap proyek-proyek ekonomi yang terkait dengan China. Upaya-upaya ini terkadang dikoordinasikan dengan China untuk melindungi warga negara dan kepentingan China.
Tim investigasi gabungan yang terdiri dari pejabat China dan Pakistan bekerja sama untuk mengidentifikasi pelaku dan mencegah insiden di masa depan.
Pakistan telah memperluas keamanan tingkat CPEC ke semua perusahaan China dan membatasi pergerakan warga negara China. Hal ini termasuk mengerahkan personel keamanan tambahan, menerapkan kontrol akses yang lebih ketat, dan melakukan penilaian risiko secara berkala.
Pakistan dan China telah sepakat untuk menggunakan kendaraan antipeluru untuk semua pergerakan luar ruangan warga negara China yang bekerja pada proyek CPEC. Langkah ini bertujuan untuk melindungi mereka dari serangan teroris. Namun, tantangannya di lapangan masih tetap ada.
Serangan sporadis ini telah menciptakan ketidakpercayaan dan ketakutan di antara warga negara dan pihak berwenang China meski ada tindakan pengamanan.
Pada Juli 2020, protes besar-besaran pecah di Muzaffarabad di Kashmir yang diduduki Pakistan terhadap China, yang mengecam China atas pembangunan ilegal pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Neelum Jhelum dan Kohala. Para pengunjuk rasa menyoroti dampak lingkungan dari bendungan yang dibangun oleh China di bawah inisiatif CPEC.
Hubungan Bilateral China-Pakistan
Menanggapi serangkaian serangan ini, para pejabat China secara terbuka menyatakan keprihatinan atas serangan-serangan tersebut dan mendesak Pakistan untuk mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok ekstremis yang menargetkan warga negara China. Pertemuan tingkat tinggi antara pejabat China dan Pakistan berfokus pada kerja sama keamanan dan pembagian intelijen.
China telah berulang kali memusatkan perhatian pada perlunya lingkungan yang aman untuk proyek-proyek CPEC. Hal ini termasuk mengerahkan personel keamanan tambahan, menerapkan kontrol akses yang lebih ketat, dan melakukan penilaian risiko secara berkala.
China bahkan telah mengembangkan rencana darurat untuk mengevakuasi warganya jika terjadi keadaan darurat. Rencana tersebut mencakup jalur evakuasi, protokol komunikasi, dan koordinasi dengan instansi terkait.
Mengingat tingginya nilai CPEC, Pakistan telah mengambil tindakan balasan terhadap kelompok-kelompok seperti Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), yang telah melakukan serangan terhadap proyek-proyek ekonomi yang terkait dengan China. Upaya-upaya ini terkadang dikoordinasikan dengan China untuk melindungi warga negara dan kepentingan China.
Tim investigasi gabungan yang terdiri dari pejabat China dan Pakistan bekerja sama untuk mengidentifikasi pelaku dan mencegah insiden di masa depan.
Pakistan telah memperluas keamanan tingkat CPEC ke semua perusahaan China dan membatasi pergerakan warga negara China. Hal ini termasuk mengerahkan personel keamanan tambahan, menerapkan kontrol akses yang lebih ketat, dan melakukan penilaian risiko secara berkala.
Pakistan dan China telah sepakat untuk menggunakan kendaraan antipeluru untuk semua pergerakan luar ruangan warga negara China yang bekerja pada proyek CPEC. Langkah ini bertujuan untuk melindungi mereka dari serangan teroris. Namun, tantangannya di lapangan masih tetap ada.