Sadisnya Tentara Israel, Tembak Mati Sandera Palestina 3 Kali dengan Darah Dingin

Jum'at, 16 Februari 2024 - 15:16 WIB
loading...
Sadisnya Tentara Israel, Tembak Mati Sandera Palestina 3 Kali dengan Darah Dingin
Tentara Israel menembak mati seorang sandera Palestina setelah korban menuruti perintah militer Israel untuk sampaikan pesan mengungsi kepada warga Gaza di Rumah Sakit al-Nasser. Foto/REUTERS
A A A
GAZA - Seorang sandera asal Palestina dikirim Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ke Rumah Sakit al-Nasser di Khan Younis, Gaza, untuk memperingatkan orang-orang agar mengungsi.

Namun, setelah pesan itu disampaikan, sandera tersebut ditembak mati oleh tentara Israel.

Eksekusi kejam itu diungkap Middle East Eye (MEE) pada Selasa lalu. Sebuah rekaman video yang dibagikan secara online menunjukkan sandera pria tersebut mengenakan pakaian pelindung dengan tangan terikat.

Menurut kesaksian video jurnalis Palestina, Mohammed Akram al-Helo, pria tersebut ditahan dan ditangkap di rumah sakit sebelum dia dipulangkan kembali dengan menyampaikan pesan dari IDF.



Al-Helo mengatakan setelah menyampaikan pesan dan mengikuti perintah IDF, sandera yang identitasnya tidak diungkap tersebut ditembak tiga kali dengan darah dingin oleh tentara Zionis Israel.

James Carey, pembawa acara podcast "Left is Dead", mengatakan bahwa laporan terbaru ini menunjukkan bahwa IDF takut terhadap segala bentuk oposisi Israel.

“Cerita-cerita ini semakin menjijikkan dan semakin keji, dan saya pikir kelemahan IDF, ketidakmampuannya, dan ketakutannya terhadap oposisi Israel benar-benar terlihat di sini karena mereka menggunakan taktik yang sama seperti yang mereka kecam pada Hamas, apakah itu perisai manusia atau, Anda tahu, penangkapan ribuan anak-anak Palestina yang telah kita diskusikan di masa lalu,” kata Carey.

Carey mengecam cerita berlebihan Israel tentang serangan Hamas pada 7 Oktober yang ternyata palsu.

“Seperti yang Anda ketahui, mereka membesar-besarkan cerita tentang anak-anak yang dibunuh pada tanggal 7 Oktober atau semacamnya. Dan kemudian kita mengetahui bahwa itu palsu," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)