Di Mana Penyebaran Tentara AS di Seluruh Dunia?
loading...
A
A
A
Di Laut Cgina Selatan – wilayah antara China dan Taiwan – ketegangan meningkat sejak awal tahun. Tiongkok percaya bahwa mereka mempunyai kedaulatan atas pulau tersebut, yang telah memiliki pemerintahan sendiri selama hampir 75 tahun, dan mungkin akan meningkatkan upayanya setelah invasi Rusia ke Ukraina, menurut Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng.
Pada bulan April 2023, Tiongkok melakukan “latihan tempur skala besar di sekitar Taiwan” yang mencakup simulasi blokade.
Meskipun AS tidak secara resmi mengakui Taiwan, undang-undang AS mengharuskan AS memberikan Taiwan sarana untuk mempertahankan diri.
Pada bulan Februari, AS dan Filipina mencapai kesepakatan yang mengizinkan pasukan AS mengakses empat kamp militer tambahan di Filipina; dua di antaranya berada di dekat Taiwan, sehingga memberi AS akses ke total sembilan kamp militer. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan kepada Tiongkok bahwa pangkalan militer yang tersedia bagi militer AS tidak akan digunakan untuk “aksi ofensif” apa pun, hanya untuk membantu Filipina.
Pada tahun 1951, AS dan Filipina menandatangani Perjanjian Pertahanan Bersama, yang menjamin bahwa jika satu negara diserang, negara lain akan membantu. Perjanjian selanjutnya, Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan tahun 2014, memberikan akses kepada AS ke pangkalan militer tertentu di Filipina.
Foto/Reuters
Melansir globalaffairs, secara keseluruhan, generasi muda Amerika tampaknya kurang percaya pada institusi Amerika, seperti militer, dan mempertanyakan keterlibatan militer Amerika di luar negeri.
Jajak pendapat Gallup pada bulan September 2023 menemukan bahwa seperempat Generasi Z memiliki “sangat sedikit” kepercayaan terhadap militer AS, meskipun Gen Z dari Partai Republik lebih cenderung memercayai militer dibandingkan dengan Gen Z dari Partai Demokrat.
Lebih dari separuh Generasi Z juga percaya bahwa AS harus menjauhi urusan dunia, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Chicago Council on Global Affairs, dan lebih dari sepertiganya percaya bahwa AS harus memotong belanja pertahanannya.
Pada bulan April 2023, Tiongkok melakukan “latihan tempur skala besar di sekitar Taiwan” yang mencakup simulasi blokade.
Meskipun AS tidak secara resmi mengakui Taiwan, undang-undang AS mengharuskan AS memberikan Taiwan sarana untuk mempertahankan diri.
Pada bulan Februari, AS dan Filipina mencapai kesepakatan yang mengizinkan pasukan AS mengakses empat kamp militer tambahan di Filipina; dua di antaranya berada di dekat Taiwan, sehingga memberi AS akses ke total sembilan kamp militer. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan kepada Tiongkok bahwa pangkalan militer yang tersedia bagi militer AS tidak akan digunakan untuk “aksi ofensif” apa pun, hanya untuk membantu Filipina.
Pada tahun 1951, AS dan Filipina menandatangani Perjanjian Pertahanan Bersama, yang menjamin bahwa jika satu negara diserang, negara lain akan membantu. Perjanjian selanjutnya, Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan tahun 2014, memberikan akses kepada AS ke pangkalan militer tertentu di Filipina.
6. Warga AS Protes dengan Keberadaan Pasukan di Luar Negeri
Foto/Reuters
Melansir globalaffairs, secara keseluruhan, generasi muda Amerika tampaknya kurang percaya pada institusi Amerika, seperti militer, dan mempertanyakan keterlibatan militer Amerika di luar negeri.
Jajak pendapat Gallup pada bulan September 2023 menemukan bahwa seperempat Generasi Z memiliki “sangat sedikit” kepercayaan terhadap militer AS, meskipun Gen Z dari Partai Republik lebih cenderung memercayai militer dibandingkan dengan Gen Z dari Partai Demokrat.
Lebih dari separuh Generasi Z juga percaya bahwa AS harus menjauhi urusan dunia, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Chicago Council on Global Affairs, dan lebih dari sepertiganya percaya bahwa AS harus memotong belanja pertahanannya.
(ahm)