Siapa Alejandro Mayorkas? Menteri Keamanan Dalam Negeri AS yang Dimakzulkan DPR

Kamis, 15 Februari 2024 - 10:30 WIB
loading...
A A A
Sebagai mantan jaksa federal dan mitra di firma hukum terkemuka WilmerHale, Mayorkas sangat berpengalaman dalam kasus pidana yang melibatkan kejahatan transnasional yang dilakukan oleh lembaga-lembaga di bawah lingkup DHS.

“Pengetahuannya tentang departemen dan kemampuannya untuk mulai bekerja akan memungkinkan dia untuk memulai pekerjaan perbaikan yang sangat dibutuhkan,” kata Alan Bersin, mantan asisten sekretaris di Kantor Kebijakan di DHS.

Di DHS, ia akan mengambil alih komando sebuah lembaga yang luas, dengan lebih dari 250.000 karyawan, yang telah mengalami pergantian kepemimpinan berulang kali. Selama lebih dari setahun, partai ini dipimpin oleh seorang penjabat sekretaris yang belum dikukuhkan oleh Senat.

“Mereka membutuhkan orang-orang seperti dia yang memiliki pengetahuan institusional tentang DHS,” kata Gil Kerlikowske, yang menjabat sebagai komisaris Perlindungan Bea Cukai dan Perbatasan AS di bawah pemerintahan Obama. “Ini adalah organisasi yang sangat besar dan kompleks dan mungkin merupakan salah satu organisasi yang, dari seluruh kabinet, paling terkena dampak politik murni dan kepemimpinan yang tidak kompeten.”

6. Mengutamakan Kemanusiaan

Siapa Alejandro Mayorkas? Menteri Keamanan Dalam Negeri AS yang Dimakzulkan DPR

Foto/Reuters

Bersin mengatakan Mayorkas adalah seorang “sentris” yang akan berusaha menyeimbangkan keprihatinan kemanusiaan dengan kebutuhan akan keamanan perbatasan.

“Jumlah migran yang bergerak menuju perbatasan meningkat secara dramatis saat ini dan keharusan pemerintahan Biden untuk memfokuskan upayanya pada pandemi ini dan pemulihan ekonomi akan membuat krisis migrasi menjadi beban,” katanya.

Mayorkas diberi penghargaan oleh Koalisi untuk Hak-Hak Imigran yang Kemanusiaan di Los Angeles karena mengembangkan program Tindakan yang Ditangguhkan untuk Kedatangan Anak-Anak, yang memberikan penangguhan hukuman kepada orang-orang yang dibawa ke negara itu saat masih anak-anak. Direktur eksekutif kelompok tersebut, Angelica Salas, juga memujinya karena memberikan kewenangan diskresi dalam pengambilan keputusan apakah akan mendeportasi orang-orang di negara tersebut secara ilegal serta menghapuskan biaya imigrasi bagi orang-orang miskin.

Salas mengatakan dia berharap dia akan membantu menciptakan sistem imigrasi yang “lebih manusiawi”. “Kita perlu memperbaiki banyak hal setelah rasa sakit dan penderitaan yang dialami orang-orang di bawah pemerintahan Trump.”

(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0960 seconds (0.1#10.140)