Kekuatan Militer China, Rusia dan Iran jika Berkoalisi, Ancam Hegemoni AS

Jum'at, 09 Februari 2024 - 14:36 WIB
loading...
A A A

Kekuatan Militer Gabungan


Bayangkan kekuatan gabungan 3,5 juta personel, melampaui jumlah pasukan Amerika Serikat. Angkatan udara mereka menguasai langit dengan 5.520 pesawat tempur, mendominasi kekuatan udara global.

Di lautan, 740 kapal perang berpatroli, siap menantang hegemoni maritim AS.

Bukan hanya kuantitas, koalisi ini juga unggul dalam kualitas. Rudal hipersonik mereka mampu menembus pertahanan rudal tercanggih.

Sistem pertahanan udara S-400 mereka tak terkalahkan, mampu menjatuhkan pesawat tempur siluman. Dan rudal balistik antarbenua mereka membawa ancaman nuklir yang mengerikan.

Personel militer mereka sebanyak 3,5 juta personel aktif, menggabungkan 2 juta personel China, 1 juta personel Rusia, dan 500.000 personel Iran. Jumlah ini jauh melebihi kekuatan militer AS yang memiliki 1,3 juta personel aktif.

Angkatan Udara mereka 5.520 pesawat tempur, menggabungkan 3.260 pesawat China, 1.760 pesawat Rusia, dan 500 pesawat Iran. Jumlah ini melampaui kekuatan angkatan udara AS yang hanya memiliki 4.500 pesawat tempur.

Angkatan Laut mereka sebanyak 740 kapal perang, menggabungkan 670 kapal China, 60 kapal Rusia, dan 10 kapal Iran. Jumlah ini mendekati kekuatan angkatan laut AS yang memiliki 780 kapal perang.

Arsenal senjata mereka memiliki akses ke berbagai senjata canggih, termasuk rudal hipersonik, sistem pertahanan udara S-400, dan rudal balistik antarbenua.

Kekuatan Nuklir Terbesar Dunia


Koalisi militer China, Rusia, dan Iran menghadirkan kekuatan baru di kancah geopolitik global. Salah satu aspek yang paling dikhawatirkan adalah kekuatan senjata nuklir mereka.

China memiliki sekitar 350 hulu ledak nuklir, dengan fokus pada pengembangan hulu ledak multi-guna dan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang canggih. Beijing telah mengembangkan rudal balistik antarbenua DF-41 yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0933 seconds (0.1#10.140)