Pangkalan AS di Ladang Minyak Suriah Timur Diserang
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Pangkalan Amerika Serikat (AS) di ladang minyak Al-Omar di provinsi Deir ez-Zor, Suriah timur, ditembaki, dan suara ledakan terdengar dari sana.
Sumber lokal menjelaskan kabar itu kepada Sputnik. “Pangkalan Amerika di ladang minyak Al-Omar telah ditembaki dengan empat roket,” papar sumber tersebut.
Dia menambahkan ledakan di pangkalan tersebut telah terdengar setelah penembakan tersebut.
Helikopter AS dikerahkan setelah penembakan tersebut, menurut sumber itu.
AS terus mempertahankan pasukannya di wilayah Suriah yang kaya minyak meski tindakan itu ilegal menurut hukum internasional.
Banyak pihak menyebut AS mencuri minyak Suriah secara ilegal di negara tersebut. Suriah kerap memprotes kehadiran ilegal pasukan AS di negara tersebut.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai kewajiban meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat atas penjarahan sumber daya minyak Suriah yang menyebabkan kerugian sebesar USD115 miliar bagi Damaskus,” tegas Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Bassam Sabbah.
“Statistik terbaru kami menunjukkan bahwa total nilai kerugian langsung dan tidak langsung pada sektor minyak di Suriah telah melebihi USD115 miliar. Kami percaya bahwa PBB berkewajiban meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat dan memintanya mengembalikan uang yang dijarah ini kepada Suriah,” papar Bassam saat berpidato di Majelis Umum PBB.
Pernyataan Bassam muncul ketika membahas kehadiran militer ilegal AS dan Turki di wilayah Suriah yang melanggar kedaulatan nasional dan integritas wilayahnya.
Menurut Bassam, tentara asing itu mendukung sejumlah milisi separatis dan kelompok teroris.
Pejabat Suriah juga mengutuk “infiltrasi” yang dilakukan beberapa pejabat politik dan militer Barat, antara lain, ke wilayah-wilayah pendudukan di negara tersebut, yang mengabaikan kedaulatan Suriah.
“Ini campur tangan yang mencolok dalam urusan dalam negeri,” papar Bassam.
Sumber lokal menjelaskan kabar itu kepada Sputnik. “Pangkalan Amerika di ladang minyak Al-Omar telah ditembaki dengan empat roket,” papar sumber tersebut.
Dia menambahkan ledakan di pangkalan tersebut telah terdengar setelah penembakan tersebut.
Helikopter AS dikerahkan setelah penembakan tersebut, menurut sumber itu.
AS terus mempertahankan pasukannya di wilayah Suriah yang kaya minyak meski tindakan itu ilegal menurut hukum internasional.
Banyak pihak menyebut AS mencuri minyak Suriah secara ilegal di negara tersebut. Suriah kerap memprotes kehadiran ilegal pasukan AS di negara tersebut.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai kewajiban meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat atas penjarahan sumber daya minyak Suriah yang menyebabkan kerugian sebesar USD115 miliar bagi Damaskus,” tegas Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Bassam Sabbah.
“Statistik terbaru kami menunjukkan bahwa total nilai kerugian langsung dan tidak langsung pada sektor minyak di Suriah telah melebihi USD115 miliar. Kami percaya bahwa PBB berkewajiban meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat dan memintanya mengembalikan uang yang dijarah ini kepada Suriah,” papar Bassam saat berpidato di Majelis Umum PBB.
Pernyataan Bassam muncul ketika membahas kehadiran militer ilegal AS dan Turki di wilayah Suriah yang melanggar kedaulatan nasional dan integritas wilayahnya.
Menurut Bassam, tentara asing itu mendukung sejumlah milisi separatis dan kelompok teroris.
Pejabat Suriah juga mengutuk “infiltrasi” yang dilakukan beberapa pejabat politik dan militer Barat, antara lain, ke wilayah-wilayah pendudukan di negara tersebut, yang mengabaikan kedaulatan Suriah.
“Ini campur tangan yang mencolok dalam urusan dalam negeri,” papar Bassam.
(sya)