Terungkap, Jenderal AS Jadi Konsultan Rahasia Uni Emirat Arab dalam Perang Yaman

Kamis, 08 Februari 2024 - 15:19 WIB
loading...
A A A
Mattis, yang mendapat julukan “Mad Dog" atau "Anjing Gila” selama pertempuran di Fallujah di Irak pada tahun 2004, telah lama menjadi sasaran kritik terhadap penggunaan kekuatan militer AS di wilayah tersebut.

Seorang bujangan seumur hidup dan rajin membaca, dia juga mengembangkan citra sebagai prajurit yang keras dan berterus terang.

Mattis tidak mengungkapkan pekerajaan rahasianya untuk UEA dalam memoarnya tahun 2019.

Menurut The Washington Post, dia juga mengabaikan konsultasinya mengenai riwayat pekerjaan umum dan formulir pengungkapan keuangan yang dia ajukan ke Kantor Etika Pemerintahan setelah dicalonkan untuk menjabat sebagai menteri pertahanan pada bulan Desember 2016 oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Undang-undang AS mengharuskan Mattis untuk membuat daftar semua pekerjaan dan posisi yang dibayar dan tidak dibayar di luar pemerintahan AS sejak dua tahun yang lalu.

Dua anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat AS yang bertanggung jawab untuk menyetujui pencalonan Mattis diam-diam diberi pengarahan tentang pekerjaannya untuk UEA tetapi tidak mempublikasikannya, menurut The Washington Post.

Dua senator AS yang menjadi anggota komite pada saat itu, Tim Kaine dan Richard Blumenthal dari Partai Demokrat, mengatakan kepada The Washington Post bahwa mereka tidak diberitahu tentang konsultasinya.

Dua diplomat senior AS yang bekerja di Timur Tengah ketika Mattis mengajukan izin untuk berkonsultasi dengan UEA mengenai perang di Yaman juga tidak diberitahu bahwa dia bekerja untuk sekutu Washington di Teluk, menurut The Washington Post.

Mattis direkrut untuk bekerja di UEA pada tahun 2015. Saat itu, Mohammed bin Zayed adalah putra mahkota Abu Dhabi dan wakil panglima tertinggi militer UEA.

UEA terlibat dalam pertempuran sengit dengan Houthi sebagai bagian dari Koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi yang berusaha memulihkan pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1176 seconds (0.1#10.140)