Terungkap, Jenderal AS Jadi Konsultan Rahasia Uni Emirat Arab dalam Perang Yaman

Kamis, 08 Februari 2024 - 15:19 WIB
loading...
Terungkap, Jenderal...
James Mattis diam-diam menjadi konsultan Uni Emirat Arab dalam perang di Yaman tahun 2015. Saat itu, dia berpangkat jenderal dan belum menjadi menteri pertahanan AS. Foto/REUTERS
A A A
ABU DHABI - Jenderal James Mattis diam-diam menjadi konsultan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed mengenai perang di Yaman pada 2015.

Pekerjaan rahasia itu dijalani Mattis sebelum dia menjadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS). Pekerjaan itu bahkan tidak diketahui banyak anggota Parlemen, diplomat senior, dan masyarakat Amerika.

Mattis, yang sekarang sudah pensiuan, sebelumnya adalah jenderal bintang empat Korps Marinir dan komandan Komando Pusat (CENTCOM) yang dikenal karena sikapnya yang keras kepala.

Pada 2015, dia memberi nasihat kepada Mohammed bin Zayed mengenai perang di Yaman melawan kelompok Houthi. Saat itu, UEA menjadi anggota Koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi dalam perang tersebut.



“Tugas saya mencakup meninjau situasi militer UEA, yang awalnya berfokus pada kampanye di Yaman, dengan tujuan memberikan nasihat militer,” tulis Mattis dalam formulir pengungkapan federal pada bulan Juni 2015, yang diungkapkan oleh The Washington Post sebagai bagian dari investigasi tiga tahun atas konsultasi Mattis.

“Tujuan dari posisi ini adalah untuk memanfaatkan pengalaman militer Amerika dalam perang dan kampanye guna memperkuat upaya UEA,” tulis Mattis.

Menurut The Washington Post, meskipun Mattis memberi tahu Korps Marinir dan Departemen Luar Negeri AS pada saat itu, pekerjaannya untuk UEA dirahasiakan oleh para pejabat AS.

Beberapa senator AS di Komite Angkatan Bersenjata yang meninjau pencalonannya untuk menjadi menteri pertahanan dua tahun kemudian tidak diberi informasi secara langsung—komite tersebut diberitahu secara rahasia, yang berarti para senator harus mencari sendiri informasi tersebut.

Dokumen-dokumen tersebut—yang menurut The Washington Post para pejabat federal melindungi dari wartawan selama bertahun-tahun, merilis hanya sebagian informasi dan menyunting catatan mengenai kompensasi Mattis—dirilis pada musim gugur lalu setelah diperintahkan oleh hakim.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Hadapi Arus Balik, Jasa...
Hadapi Arus Balik, Jasa Marga Siapkan Pengalihan Lalin dari Transjawa ke Jakarta
Profil dan Biodata Ruben...
Profil dan Biodata Ruben Onsu, Presenter yang Putuskan Mualaf
Rekor Pertemuan Timnas...
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs China di Jakarta: Mampukah Garuda Kembali Menang?
Berita Terkini
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
1 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
2 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
3 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
4 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
5 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
6 jam yang lalu
Infografis
AS, Inggris, dan Israel...
AS, Inggris, dan Israel Bombardir Yaman, Perang Baru Pecah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved