Staf CNN Terpecah Soal Laporan Bias Perang Gaza karena Arahan Israel

Rabu, 07 Februari 2024 - 08:30 WIB
loading...
Staf CNN Terpecah Soal Laporan Bias Perang Gaza karena Arahan Israel
Logo CNN terlihat di depan kantornya. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Outlet berita Amerika Serikat, CNN, dituduh menyiarkan laporan yang bias mengenai perang Israel di Jalur Gaza, mendukung narasi Israel sambil menekan suara-suara Palestina.

Menurut laporan surat kabar Inggris, The Guardian, enam jurnalis dari ruang redaksi CNN di Amerika Serikat dan internasional mengungkapkan manajemen baru dan proses editorial outlet tersebut yang condong ke arah narasi pro-Israel telah menyebabkan “malapraktik jurnalistik”.

Para jurnalis CNN yang tidak disebutkan namanya menguraikan beberapa poin pada The Guardian sebagai bukti bias CNN, termasuk kurangnya wawancara yang dilakukan dengan anggota Hamas sejak kelompok Perlawanan Palestina melakukan serangan pada tanggal 7 Oktober di wilayah yang dikuasai Israel di sekitar Gaza.

Para jurnalis juga menjelaskan, outlet berita tersebut lebih banyak menampilkan pernyataan pemerintah Israel, sekaligus membatasi kutipan dari pejabat Hamas.

Sumber-sumber orang dalam tersebut menyoroti perbedaan mencolok dalam pemberitaan CNN Internasional dan saluran CNN domestik di Amerika Serikat (AS).

Menurut sumber itu, saluran CNN tampaknya menunjukkan “pelaporan yang sangat keras oleh para koresponden di lapangan,” yang kemudian “dipinggirkan oleh wawancara berjam-jam dengan para pejabat Israel dan pendukung perang di Gaza yang diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat mereka, seringkali tidak mendapat tantangan dan terkadang presenter memberikan pernyataan yang mendukung.”



Liputan juga dilaporkan sangat dipengaruhi kekuatan eksternal sebelum dipublikasikan atau disiarkan, seperti kebutuhan mendapatkan persetujuan dari biro CNN di Yerusalem yang diduga melakukan penyaringan ketat atas konten tersebut.

“Banyak yang mendorong agar lebih banyak konten dari Gaza disiagakan dan disiarkan,” ungkap salah satu sumber jurnalistik itu.

“Pada saat laporan-laporan ini sampai ke Yerusalem dan ditayangkan di TV atau halaman beranda, perubahan-perubahan penting, mulai dari penggunaan bahasa yang tidak tepat hingga ketidaktahuan akan berita-berita penting, memastikan bahwa hampir setiap laporan, betapapun buruknya, membebaskan Israel dari kesalahannya,” papar sumber jurnalis itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1615 seconds (0.1#10.140)