Putin Soal Ancaman Perdagangan AS: Saya Sudah Peringatkan

Jum'at, 08 Juni 2018 - 00:01 WIB
Putin Soal Ancaman Perdagangan AS: Saya Sudah Peringatkan
Putin Soal Ancaman Perdagangan AS: Saya Sudah Peringatkan
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ia sudah memperingatkan negara-negara Eropa beberapa tahun lalu tentang risiko Amerika Serikat (AS) memaksakan aturannya pada orang lain. Putin pun menyatakan Eropa sekarang harus membayar harganya karena telah mengabaikannya.

Dalam sebuah wawancara via telepon, Putin menyamakan tarif yang dikenakan Washington pada impor baja dan aluminium dari Kanada, Meksiko dan Uni Eropa pada pekan lalu sama dengan sanksi ekonomi.

“Tampaknya mitra kami berpikir bahwa ini tidak akan pernah mempengaruhi mereka, kebijakan pembatasan dan sanksi yang kontraproduktif ini. Tapi sekarang kita melihat bahwa ini sedang terjadi,” tutur Putin seperti dilansir dari Reuters, Kamis (7/6/2018).

Putin lantas mengatakan bahwa ia telah memperingatkan dalam sebuah pidato di Munich pada tahun 2007 tentang rasa kekaguman Amerika Serikat yang semakin besar dan itu berisiko memaksakan aturannya sendiri di negara lain.

“Itulah tepatnya yang terjadi sekarang. Tidak ada yang ingin mendengarkan, dan tidak ada yang melakukan apa pun untuk menghentikan ini berkembang. Nah, begitulah, Anda telah dipukul. Makan malam telah disajikan...silakan duduk dan makan,” sindirnya.

Putin juga menuduh AS telah mengacaukan keseimbangan nuklir strategis. Namun ia mengatakan tidak ada yang harus mengambil langkah tergesa-gesa.

"Pemahaman bahwa perang dunia ketiga bisa menjadi akhir peradaban harus menahan kita," cetusnya.

Ia kemudian memperingatkan negara tetangga Ukraina bahwa jika negara itu mencoba melakukan langkah militer terhadap separatis pro-Rusia di Ukraina timur, sementara Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia yang akan datang, negara itu akan menderita.

"Saya berharap bahwa tidak akan ada provokasi, tetapi jika itu terjadi saya pikir itu akan memiliki konsekuensi yang sangat serius bagi kenegaraan Ukraina secara umum," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5653 seconds (0.1#10.140)