Bagaimana Tentara Israel Melakukan Penjarahan Massal di Gaza Senilai Rp394 Miliar?
loading...
A
A
A
GAZA - Selama perang tiga bulan Israel di Gaza, ada puluhan laporan dari warga Palestina mengenai pencurian sistematis uang tunai, emas, laptop, dan ponsel oleh tentara Israel, yang diperkirakan bernilai USD25 juta atau Rp394 miliar.
Barang-barang pribadi yang berharga, termasuk uang dan aset lainnya, telah disita oleh tentara Israel di pos pemeriksaan. Pada saat yang sama, rumah, toko, dan tempat usaha warga Palestina yang terpaksa mengungsi telah dirampok.
“Nilai dari apa yang dilaporkan sebagai penjarahan menunjukkan adanya praktik yang meluas,” kata Tahseen Elayyan, peneliti hukum di organisasi hak asasi manusia Al-Haq yang berbasis di Ramallah, kepada The New Arab. “Otoritas pendudukan Israel membenarkan hal ini dengan dalih bahwa uang tersebut milik Hamas.”
Selain melancarkan serangan brutal melalui udara dan darat di daerah kantong yang diblokade tersebut sejak bulan Oktober, militer Israel juga terlibat dalam aktivitas yang kejam – mulai dari menyerbu daerah pemukiman dan merusak rumah-rumah pribadi hingga menjarah tempat usaha dan properti sipil.
Foto/Reuters
Euro-Med Human Rights Monitor pada akhir Desember melaporkan beberapa kasus di mana pasukan Israel mengambil bagian atau menyaksikan pencurian aset dan uang yang disengaja dari warga sipil Palestina, termasuk barang-barang seperti komputer, perhiasan, dan uang tunai dalam jumlah besar.
Berdasarkan kesaksian, tim Euro-Med Human Rights Monitor tersebut awalnya memperkirakan bahwa militer Israel mungkin telah mencuri harta benda berharga senilai puluhan juta dolar, selain mencuri barang-barang pribadi warga Gaza.
“Kami telah mendokumentasikan puluhan kasus penjarahan,” ujar Maha Hussaini, direktur strategi di Euro-Med Human Rights Monitor dan seorang jurnalis Palestina yang berbasis di Gaza, mengatakan kepada The New Arab. “Banyak warga yang melaporkan bahwa tentara Israel mengambil barang-barang mereka, yang lain melihat barang-barang mereka bersama tentara Israel di TikTok.”
Foto/Reuters
Insiden-insiden yang terdokumentasi menunjukkan bahwa kejahatan tersebut mungkin mengarah pada perusakan properti yang disengaja, pencurian barang-barang pribadi, dan penjarahan serta pembakaran rumah sebagai bagian dari “strategi sistematis” yang jelas didasarkan pada hukuman kolektif terhadap penduduk Palestina, menurut kelompok pemantau.
Foto/Reuters
Kelompok hak asasi manusia yang beroperasi di Gaza telah mendokumentasikan tindakan kriminal ini berdasarkan informasi langsung dan kesaksian yang dikumpulkan dari para korban, keluarga dan/atau saksi mata.
Barang-barang pribadi yang berharga, termasuk uang dan aset lainnya, telah disita oleh tentara Israel di pos pemeriksaan. Pada saat yang sama, rumah, toko, dan tempat usaha warga Palestina yang terpaksa mengungsi telah dirampok.
“Nilai dari apa yang dilaporkan sebagai penjarahan menunjukkan adanya praktik yang meluas,” kata Tahseen Elayyan, peneliti hukum di organisasi hak asasi manusia Al-Haq yang berbasis di Ramallah, kepada The New Arab. “Otoritas pendudukan Israel membenarkan hal ini dengan dalih bahwa uang tersebut milik Hamas.”
Selain melancarkan serangan brutal melalui udara dan darat di daerah kantong yang diblokade tersebut sejak bulan Oktober, militer Israel juga terlibat dalam aktivitas yang kejam – mulai dari menyerbu daerah pemukiman dan merusak rumah-rumah pribadi hingga menjarah tempat usaha dan properti sipil.
Bagaimana Tentara Israel Melakukan Penjarahan Massal di Gaza Senilai Rp394 Miliar?
1. Banyak Kasus Penjarahan
Foto/Reuters
Euro-Med Human Rights Monitor pada akhir Desember melaporkan beberapa kasus di mana pasukan Israel mengambil bagian atau menyaksikan pencurian aset dan uang yang disengaja dari warga sipil Palestina, termasuk barang-barang seperti komputer, perhiasan, dan uang tunai dalam jumlah besar.
Berdasarkan kesaksian, tim Euro-Med Human Rights Monitor tersebut awalnya memperkirakan bahwa militer Israel mungkin telah mencuri harta benda berharga senilai puluhan juta dolar, selain mencuri barang-barang pribadi warga Gaza.
“Kami telah mendokumentasikan puluhan kasus penjarahan,” ujar Maha Hussaini, direktur strategi di Euro-Med Human Rights Monitor dan seorang jurnalis Palestina yang berbasis di Gaza, mengatakan kepada The New Arab. “Banyak warga yang melaporkan bahwa tentara Israel mengambil barang-barang mereka, yang lain melihat barang-barang mereka bersama tentara Israel di TikTok.”
2. Dilakukan Secara Sistematis
Foto/Reuters
Insiden-insiden yang terdokumentasi menunjukkan bahwa kejahatan tersebut mungkin mengarah pada perusakan properti yang disengaja, pencurian barang-barang pribadi, dan penjarahan serta pembakaran rumah sebagai bagian dari “strategi sistematis” yang jelas didasarkan pada hukuman kolektif terhadap penduduk Palestina, menurut kelompok pemantau.
3. Mencuri Barang Pribadi Warga Gaza
Foto/Reuters
Kelompok hak asasi manusia yang beroperasi di Gaza telah mendokumentasikan tindakan kriminal ini berdasarkan informasi langsung dan kesaksian yang dikumpulkan dari para korban, keluarga dan/atau saksi mata.