Serangkaian Ledakan Luluh Lantakkan Situs Uji Coba Nuklir Korut

Jum'at, 25 Mei 2018 - 02:41 WIB
Serangkaian Ledakan Luluh Lantakkan Situs Uji Coba Nuklir Korut
Serangkaian Ledakan Luluh Lantakkan Situs Uji Coba Nuklir Korut
A A A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, menepati janjinya untuk menghancurkan situs uji coba nuklir negaranya. Situs itu secara resmi ditutup dalam serangkaian ledakan yang disaksikan oleh para wartawan asing.

Ledakan itu terpusat pada tiga terowongan di situs bawah tanah dan sejumlah bangunan di daerah sekitarnya.

Korea Utara mengadakan upacara penutupan sesudahnya, dengan yang dihadiri oleh para pejabat dari program senjata nuklirnya.

Sekelompok wartawan menyaksikan pembongkaran, yang menyebabkan tanah longsor dekat pintu masuk terowongan dan mengirimkan awan asap dan debu.

Media pemerintah Korut menyebut penutupan situs itu sebagai bagian dari proses untuk membangun dunia bebas nuklir, damai dan perlucutan senjata nuklir global.

"Pembongkaran uji coba nuklir dilakukan dengan transparansi tingkat tinggi jelas sekali lagi dibuktikan dengan upaya proaktif dan cinta damai pemerintah DPRK yang dibuat untuk menjamin perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan dunia," kata kantor berita resmi Korut menggunakan akronim negara itu seperti disitir dari ITV, Jumat (25/5/2018).

Nama resmi Korea Utara adalah Republik Rakyat Demokratik Korea.

Korut tidak mengundang inspektur senjata nuklir internasional, sebaliknya memilih dampak dari tayangan televisi untuk mengesankan dunia.

Ledakan pertama yang dikunjungi para jurnalis datang sekitar pukul 11 ​​pagi waktu setempat setelah mereka melakukan perjalanan 12 jam ditambah dengan kereta api dan konvoi sepanjang malam dan di atas jalan tanah yang bergelombang.

Ledakan itu menghancurkan terowongan utara kompleks, yang digunakan untuk lima uji coba nuklir antara 2009 dan tahun lalu.

Dua ledakan lainnya, sekitar pukul 2.20 siang dan 4 sore, runtuh di terowongan barat dan selatan, menurut para pejabat.

Media negara Korut menekankan bahwa dua terowongan itu dapat digunakan untuk melakukan lebih banyak tes setiap saat, dengan menyangkal laporan bahwa situs Punggye-ri telah tidak dapat digunakan setelah enam tes dilakukan di sana.

Juga diledakkan adalah pos pengamatan dan barak yang digunakan oleh penjaga dan pekerja lain di fasilitas tersebut.

Sebuah terowongan di sisi timur fasilitas telah ditutup setelah uji coba nuklir awal pada tahun 2006.

Korut mengatakan pembongkaran fasilitas itu tidak menyebabkan kebocoran bahan radioaktif atau "berdampak buruk pada lingkungan ekologis sekitarnya".

Para wartawan diizinkan untuk tinggal di situs tersebut selama sekitar sembilan jam.

Kim Jong-un mengumumkan rencananya untuk menutup situs jelang pertemuan puncak dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pada bulan April lalu dan konferensi tingkat tingg (KTT) dengan Prsiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang direncanakan bulan depan. Situs uji coba itu menjadi lokasi dari seluruh enam uji coba nuklir yang dilakukan Korut.

Ledakan di lokasi uji coba yang jauh berada di pegunungan di timur laut Korut yang jarang penduduk itu seharusnya membangun kepercayaan diri menjelang KTT dengan Trump bulan depan.

Keputusan Korut untuk menutup situs uji coba nuklir Punggye-ri secara umum telah dilihat sebagai sikap selamat datang oleh Kim Jong-un untuk menetapkan nada positif menjelang KTT.

Tetapi Trump membatalkan pertemuan itu dengan menyebut "kemarahan luar biasa dan permusuhan terbuka" merujuk pada sebuah pernyataan Korut yang dirilis pada hari sebelumnya.

"Sayangnya, berdasarkan kemarahan yang luar biasa dan permusuhan terbuka yang ditampilkan dalam pernyataan terbaru Anda, saya merasa waktunya tidak tepat pada saat ini untuk mengadakan pertemuan yang telah direncanakan selama ini," kata Trump dalam surat yang ditujukan langsung kepada Kim Jong-un.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3718 seconds (0.1#10.140)