10 Hambatan Solusi 2 Negara dalam Konflik Israel dan Palestina
loading...
A
A
A
Ketika Israel menarik pemukim dan tentara dari Gaza pada tahun 2005, pemukiman Yahudi meluas ke tempat lain. Orang-orang Palestina mengatakan hal ini melemahkan prospek sebuah negara yang bisa bertahan.
Organisasi Israel Peace Now mengatakan pada bulan September bahwa jumlah tersebut meningkat dari 250.000 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada tahun 1993, menjadi 695.000 tiga dekade kemudian.
Foto/Reuters
Melansir Reuters, selama Intifada Kedua, Israel juga membangun apa yang mereka gambarkan sebagai penghalang untuk menghentikan serangan Palestina. Orang-orang Palestina menyebutnya sebagai perampasan tanah.
Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas mengelola pulau-pulau di Tepi Barat yang diselimuti oleh zona kendali Israel yang mencakup 60% wilayah, termasuk perbatasan Yordania dan permukiman – pengaturan yang diatur dalam Perjanjian Oslo.
Foto/Reuters
Melansir Reuters, di zona yang dikenal sebagai Area C itu, Israel memegang kendali penuh.
Otoritas Palestina mengatur urusan sipil dan keamanan dalam negeri di zona yang dikenal sebagai Area A, yang luasnya sekitar seperlima wilayah Palestina dan termasuk kota-kota utama Palestina.
Di wilayah kelima lainnya, yaitu Area B, wilayah ini menjalankan urusan sipil sementara Israel bertanggung jawab atas keamanan.
Israel telah melakukan penggerebekan di pusat-pusat kota Palestina termasuk Ramallah, tempat PA bermarkas, selama perang.
Foto/Reuters
Melansir Reuters, politik telah menambah komplikasinya.
Pemerintahan Netanyahu adalah pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarah Israel dan mencakup kelompok nasionalis religius yang mendapat dukungan dari pemukim. Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengatakan tahun lalu tidak ada yang namanya bangsa Palestina.
Organisasi Israel Peace Now mengatakan pada bulan September bahwa jumlah tersebut meningkat dari 250.000 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada tahun 1993, menjadi 695.000 tiga dekade kemudian.
7. Semangat Intifada yang Terus Menggelora
Foto/Reuters
Melansir Reuters, selama Intifada Kedua, Israel juga membangun apa yang mereka gambarkan sebagai penghalang untuk menghentikan serangan Palestina. Orang-orang Palestina menyebutnya sebagai perampasan tanah.
Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas mengelola pulau-pulau di Tepi Barat yang diselimuti oleh zona kendali Israel yang mencakup 60% wilayah, termasuk perbatasan Yordania dan permukiman – pengaturan yang diatur dalam Perjanjian Oslo.
8. Israel Memegang Kendali Penuh
Foto/Reuters
Melansir Reuters, di zona yang dikenal sebagai Area C itu, Israel memegang kendali penuh.
Otoritas Palestina mengatur urusan sipil dan keamanan dalam negeri di zona yang dikenal sebagai Area A, yang luasnya sekitar seperlima wilayah Palestina dan termasuk kota-kota utama Palestina.
Di wilayah kelima lainnya, yaitu Area B, wilayah ini menjalankan urusan sipil sementara Israel bertanggung jawab atas keamanan.
Israel telah melakukan penggerebekan di pusat-pusat kota Palestina termasuk Ramallah, tempat PA bermarkas, selama perang.
9. Konflik Politik Internal di Israel dan Palestina
Foto/Reuters
Melansir Reuters, politik telah menambah komplikasinya.
Pemerintahan Netanyahu adalah pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarah Israel dan mencakup kelompok nasionalis religius yang mendapat dukungan dari pemukim. Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengatakan tahun lalu tidak ada yang namanya bangsa Palestina.