Mata Pria Ini Dicungkil Keluarganya karena Ingin Nikahi Gadis Pujaan

Jum'at, 18 Mei 2018 - 06:14 WIB
Mata Pria Ini Dicungkil Keluarganya karena Ingin Nikahi Gadis Pujaan
Mata Pria Ini Dicungkil Keluarganya karena Ingin Nikahi Gadis Pujaan
A A A
ISLAMABAD - Seorang pria di Pakistan diserang secara brutal oleh ayah dan empat saudaranya. Musababnya, korban ingin menikahi gadis pujaan yang tak direstui keluarga.

Korban yang bernama Abdul Baqi, 22, diikat di tempat tidur di rumah mereka di Balochistan, Pakistan. Bola matanya dicungkil dengan sendok oleh para pelaku.

Awalnya, pria asal Nasirabad, Provinsi Balochistan, itu pada hari Sabtu menyatakan keinginannya kepada keluarga bahwa dia ingin menikahi seorang gadis yang telah menjalin hubungan asmara dengannya.

Baqi juga meminta keluarganya untuk melamar gadis tersebut. Namun, ayah dan para saudara laki-lakinya tidak setuju dengan rencana pernikahan tersebut.

Ayah korban, Dost Muhammmad, 70 dan empat saudara laki-lakinya-Abdul Ghani, Abdul Sattar, Abdul Rehman, dan Abdul Karim-menahannya di sebuah kamar dan mencungkil matanya.

Ibu korban juga dikunci para pelaku di kamar lain, sehingga tak bisa memberikan pertolongan.

Baqi kini ini dirawat di Jinnah Post Graduate Medical Center di Karachi. "Saya sampaikan ke ayah dan saudara laki-laki saya bahwa saya ingin menikahi seorang gadis yang telah menjalin hubungan dengan saya," katanya.

"Ayah saya pertama-tama setuju. Tapi, tiga jam kemudian saya dibawa ke sebuah kamar oleh ayah saya dan empat saudara laki-laki di mana mereka mengikat saya ke tempat tidur dan mulai mencungkil mata saya," lanjut korban.

"Saya terus meneriaki mereka. 'Apa yang sedang kalian lakukan?' Tapi mereka tidak mendengarkan," ujar dia.

Baqi tak bisa lupa dengan insiden tragis itu. "Ayah saya menggunakan bagian belakang sendok untuk mengambil mata pertama saya. Saya melihat mata saya tergantung keluar dari soket," imbuh korban.

"Dia kemudian menggunakan pisau untuk memotong pembuluh darah," paparnya.

"Ketika mereka melepas mata pertama saya, saya meminta mereka untuk meninggalkan saya. Tapi mereka tidak mendengarkan saya sama sekali dan menyingkirkan mata yang lainnya juga."

"Setelah mereka selesai, saya memohon kepada mereka untuk membunuh saya, tetapi mereka menjawab bahwa mereka menginginkan saya menjadi teladan bagi anak-anak lelaki lain di desa," kata Baqi, yang dikutip Daily Mirror, semalam (17/5/2018).

Korban dilarikan ke sebuah rumah sakit yang dikelola pemerintah di Quetta oleh saudaranya yang lain, yang diberitahu oleh tetangga tentang insiden itu.

Dari Quetta, dia segera dirujuk ke Jinnah Post Graduate Medical Center di Karachi, di mana para dokter menegaskan Baqi tidak akan bisa melihat lagi.

"Saya tidak di rumah ketika insiden itu terjadi. Saya menerima telepon dari tetangga saya bahwa ada sesuatu yang salah di rumah," kata Abdul Gaffar, 24, saudara yang membawa korban ke rumah sakit.

"Saya segera bergegas pulang dan saya kaget melihat saudara saya menangis kesakitan.Kami tidak punya uang di rumah. Beberapa teman dan tetangga membantu kami dengan Rs35.000," ujar Gaffar.

"Kami membawanya ke rumah sakit di Quetta di mana dokter mengatakan kepada kami bahwa jika kami segera membawanya ke Karachi, mungkin satu matanya bisa diselamatkan. Tetapi para dokter di Rumah Sakit Jinnah di Karachi mengatakan kepada kami bahwa dia tidak akan dapat melihat lagi."

Investigasi kasus ini sedang berlangsung. Tiga pelaku telah ditangkap polisi. Sedangkan dua pelaku lainnya masih buron.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3879 seconds (0.1#10.140)