Houthi Keluarkan Ancaman Baru terhadap Kapal-kapal Amerika Serikat

Selasa, 16 Januari 2024 - 16:45 WIB
loading...
Houthi Keluarkan Ancaman...
Pejuang Houthi mengangkat senjata saat pawai. Foto/AP
A A A
SANAA - Pejuang Houthi di Yaman bersumpah akan melakukan lebih banyak serangan terhadap kapal-kapal Amerika Serikat (AS) di wilayah Laut Merah.

Mereka mengatakan serangan udara AS dan Inggris terhadap kelompok sekutu Iran itu dalam beberapa hari terakhir telah menjadikan kapal-kapal Barat tersebut sebagai target yang sah untuk dihancurkan.

“Amerika Serikat berada di ambang kehilangan keamanan maritimnya,” tegas juru bicara Houthi Nasruldeen Amer kepada Al Jazeera pada Senin (15/1/2024).

Kelompok pejuang tersebut sebelumnya mengklaim mereka hanya akan menargetkan kapal-kapal Israel dan kapal-kapal yang menuju Israel, sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas di tengah perang di Gaza.

Namun juru bicara tersebut menegaskan, “Mengingat serangan udara AS-Inggris di Yaman, itu sudah cukup bagi mereka untuk hal tersebut menjadi orang Amerika.”

Pejuang Houthi telah membuktikan ancaman tersebut pada Senin pagi, dengan menyerang kapal kontainer milik AS dengan rudal di Teluk Aden.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kapal kargo Gibraltar Eagle melanjutkan perjalanannya setelah serangan rudal tersebut, yang tidak menimbulkan korban jiwa dan tidak ada kerusakan besar.



CENTCOM juga mengklaim jet tempur AS menembak jatuh rudal yang ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi menuju kapal perang USS Laboon, yang beroperasi di Laut Merah selatan, pada Minggu.

Houthi telah melancarkan puluhan serangan drone dan rudal di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober.

Kelompok ini berjanji melanjutkan serangan sampai perang berakhir dan bantuan kemanusiaan dikirim ke daerah kantong Palestina.

Perusahaan transportasi besar telah merespons hal ini dengan menghindari jalur Laut Merah ke Terusan Suez, rute kargo tercepat dari Asia ke Eropa.

Aktivitas Houthi itu mengganggu lalu lintas melalui wilayah yang biasanya menyumbang 15% volume pelayaran komersial dunia.

Sebagai tanggapan, AS dan Inggris telah meluncurkan kampanye pengeboman internasional yang disebut Operasi Penjaga Kemakmuran, dengan tujuan melemahkan Houthi.

Pesawat tempur Inggris dan Amerika melancarkan sekitar 70 serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman pada Kamis dan Jumat lalu.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengklaim serangan udara tersebut memiliki “dampak yang baik,” namun laporan New York Times pada Sabtu mengatakan serangan tersebut gagal melemahkan potensi militer kelompok Houthi secara signifikan.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)