Anggap Koalisi AS Keterlaluan, Rusia Siap Pasok S-300 ke Suriah

Selasa, 17 April 2018 - 16:49 WIB
Anggap Koalisi AS Keterlaluan, Rusia Siap Pasok S-300 ke Suriah
Anggap Koalisi AS Keterlaluan, Rusia Siap Pasok S-300 ke Suriah
A A A
MOSKOW - Sistem pertahanan udara buatan Rusia yang dikerahkan oleh pasukan Suriah berhasil mencegat 71 dari 103 rudal yang ditembakkan Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris pada 14 April. Demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia beberapa waktu lalu.

“Beberapa tahun yang lalu kami memutuskan untuk tidak menyediakan sistem S-300 ke Suriah atas permintaan mitra kami," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

"Sekarang, kami akan mempertimbangkan opsi untuk memastikan keamanan negara Suriah setelah tindakan agresi yang keterlaluan ini dari Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris,” imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (17/4/2018).

Menanggapi pertanyaan apakah pernyataan itu menyiratkan Rusia mempertimbangkan sikapnya untuk memasok S-300 kepada Suriah, Lavrov mengatakan bahwa Moskow siap mempertimbangkan segala cara untuk membantu tentara Suriah membatasi agresi lebih lanjut.

Wawancara Lavrov dengan BBC dilakukan dua hari setelah AS, Prancis, dan Inggris melakukan serangan udara terkoordinasi terhadap Suriah. Serangan ini sebagai tanggapan terhadap dugaan penggunaan senjata kimia oleh pasukan pemerintah di kota Douma di Ghouta Timur.

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, tentara Suriah telah menggunakan sistem pertahanan udara buatan Rusia seperti S-125, S-200, serta unit Buk dan Kvadrat untuk menghalau serangan rudal koalisi AS.

Serangan gabungan itu dilakukan di tengah laporan-laporan, yang diliput oleh beberapa media, mengutip para militan, bahwa tentara Suriah telah menjatuhkan bom klorin pada warga sipil di Douma. Kelompok White Helmets men-tweet rekaman yang diklaim setelah penggunaan senjata kimia tersebut.

Barat pun dengan cepat menyalahkan serangan kimia itu kepada pasukan Bashar al-Assad, sementara pemerintah Suriah membantah keras keterlibatannya, mengecam seluruh insiden itu sebagai opera false flag.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4232 seconds (0.1#10.140)