Negara-negara yang Diancam Rusia Tidak Akan Dikirim Gas Alam Lagi
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pada Februari lalu, Rusia melancarkan invasi militer kepada Ukraina. Akibatnya, selain mendapat kecaman internasional, Rusia juga menghadapi berbagai sanksi dari negara lain.
Tak tinggal diam, Rusia balik memberikan sanksi ke sejumlah negara. Salah satunya, Rusia mengancam tidak akan menjual gas alam kepada negara-negara yang tidak bersahabat dengan Rusia apabila pembayarannya tidak menggunakan rubel atau mata uang Rusia.
Seperti diketahui bahwa negara-negara Eropa sangat bergantung pada gas alam Rusia sebagai pemanas dan pembangkit listrik. Berikut daftar negara yang diancam tidak akan dikirim gas alam oleh Rusia.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang mengecam keras tindakan Rusia dengan membuat sejumlah sanksi. Hal itu kemudian membuat hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat memanas.
Sebelum Rusia mengumumkan penggunaan rubel sebagai alat tranksaksi pembelian gas alam, Amerika Serikat sudah mempertimbangkan larangan impor bagi minyak dan gas Rusia.
Diketahui, AS pada tahun 2021 mengimpor rata-rata lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah dan produk olahan per bulan. Angka ini sekitar 8% dari impor bahan bakar cair AS.
2. Inggris
Inggris merupakan negara yang memberikan cukup banyak sanksi atas tindakan invasi Rusia ke Ukraina. Usai Vladimir Putin mengatakan Rubel sebagai alat pembayaran gas alam Rusia, Inggris merespons.
Melalui juru bicara, Perdana Menteri Inggris mengatakan bahwa negaranya tidak akan membayar dalam mata uang rubel.
Tak tinggal diam, Rusia balik memberikan sanksi ke sejumlah negara. Salah satunya, Rusia mengancam tidak akan menjual gas alam kepada negara-negara yang tidak bersahabat dengan Rusia apabila pembayarannya tidak menggunakan rubel atau mata uang Rusia.
Seperti diketahui bahwa negara-negara Eropa sangat bergantung pada gas alam Rusia sebagai pemanas dan pembangkit listrik. Berikut daftar negara yang diancam tidak akan dikirim gas alam oleh Rusia.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang mengecam keras tindakan Rusia dengan membuat sejumlah sanksi. Hal itu kemudian membuat hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat memanas.
Sebelum Rusia mengumumkan penggunaan rubel sebagai alat tranksaksi pembelian gas alam, Amerika Serikat sudah mempertimbangkan larangan impor bagi minyak dan gas Rusia.
Diketahui, AS pada tahun 2021 mengimpor rata-rata lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah dan produk olahan per bulan. Angka ini sekitar 8% dari impor bahan bakar cair AS.
2. Inggris
Inggris merupakan negara yang memberikan cukup banyak sanksi atas tindakan invasi Rusia ke Ukraina. Usai Vladimir Putin mengatakan Rubel sebagai alat pembayaran gas alam Rusia, Inggris merespons.
Melalui juru bicara, Perdana Menteri Inggris mengatakan bahwa negaranya tidak akan membayar dalam mata uang rubel.