Putin: 20 Negara Bisa Memproduksi Novichok

Rabu, 04 April 2018 - 11:29 WIB
Putin: 20 Negara Bisa Memproduksi Novichok
Putin: 20 Negara Bisa Memproduksi Novichok
A A A
ANKARA - Presiden Rusia Vladimir Putin berharap pertemuan organisasi anti senjata kimia PBB akan mengakhiri tuduhan Rusia meracuni Sergei Skripal. Mantan agen ganda Rusia itu ditemukan tidak berdaya bersama putrinya di Salisbury, Inggris, awal Maret lalu.

“Besok kami mengadakan sesi Dewan Eksekutif Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia guna menyelesaikan situasi ini secara rinci. Kami telah menyiapkan setidaknya 20 pertanyaan untuk diskusi. Kami berharap diskusi ini akan mengakhiri masalah ini,” kata Putin di Ankara, di mana ia mengadakan konferensi pers bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Dalam kesempatan tersebut Putin mengungkapkan kebingungannya dengan betapa cepatnya insiden itu berubah besar-besaran menjadi serangan kepada Rusia. Pemerintah Inggris membuat tuduhan pertama terhadap Moskow dalam beberapa jam setelah serangan racun, dan dalam beberapa hari mulai menyebarkan sanksi dan pengusiran diplomatik berdasarkan pada tuduhan bahwa "sangat mungkin" bahwa Rusia terlibat.

"Ini mengejutkan betapa cepat kampanye anti-Rusia berlangsung," kata Putin.

"Seperti yang Anda ketahui, saya belajar tentang insiden itu dari laporan media," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (4/4/2018).

London kemudian menuntut agar Moskow mengakui kesalahannya. Tetapi para penyidik ??
"Saya hanya ingin menambahkan bahwa menurut para ahli internasional, sekitar 20 negara di seluruh dunia mampu menghasilkan zat saraf yang sama," cetus Putin

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan daftar 13 pertanyaan untuk OPCW, berfokus pada interaksinya dengan penyelidik Inggris dalam kasus Skripal, proses pengumpulan sampel di tempat keracunan, dan keterlibatan Prancis dalam penyelidikan. Pertanyaan tentang penyelidikan juga telah diserahkan ke Inggris dan Perancis.

Moskow menyatakan bahwa seluruh kasus Skripal telah menjadi operasi false flag terhadap Rusia. Rusia telah meluncurkan penyelidikan kriminalnya sendiri dalam serangan racun tersebut.

"Kami ingin diizinkan untuk berpartisipasi dalam penyelidikan dan kami mengandalkan untuk menerima materi masing-masing, karena melibatkan warga Rusia," kata Putin.

Sementara itu juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengatakan kepada media bahwa dia mengharapkan London untuk akhirnya meminta maaf atas tuduhan tak berdasarnya terhadap Rusia. Dia mengutip pengakuan baru oleh kepala lab kimia Porton Down bahwa zat saraf tidak dapat dilacak kembali ke Rusia, sebagai "argumen kuat" terhadap "tuduhan gila" yang dibuat oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Menteri Luar Negeri Boris Johnson.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4641 seconds (0.1#10.140)