8 Pembunuhan Berencana yang Dilaksanakan Israel di Lebanon
loading...
A
A
A
Rencana untuk membunuh Arafat berlanjut selama bertahun-tahun. Intelijen Israel memetakan beberapa rencana untuk menembak jatuh pesawat komersial yang mungkin membawa Arafat, namun kekhawatiran mengenai kemungkinan dampak politik dari pembunuhan warga sipil dalam upaya tersebut menghalanginya.
Beberapa upaya untuk melenyapkan Arafat dilancarkan antara bulan Juni dan Agustus 1982. Salt Fish, satuan tugas Israel yang dibentuk hanya untuk tujuan tersebut, melancarkan beberapa serangan bom di kemungkinan lokasi Arafat, namun tidak ada yang berhasil membunuhnya.
Pada tahun 2001, perdana menteri Israel, Ariel Sharon, yang menganggap Arafat sebagai “pembunuh orang Yahudi”, akhirnya memutuskan untuk berhenti mencoba membunuhnya.
Agen intelijen Israel telah mendaftar di gym untuk berteman dengannya beberapa minggu sebelumnya dan seorang agen Inggris-Israel menyewa sebuah apartemen dekat rumah Salameh untuk memantau pergerakannya. Salameh tewas ketika mobilnya melewati sebuah ranjau Volkswagen yang diledakkan dari jarak jauh.
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, pada tanggal 9 Desember 1988, Israel menyerbu pangkalan-pangkalan Palestina di Lebanon selatan, menargetkan Ahmad Jibril, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Front Populer untuk Komando Umum Pembebasan Palestina (PFLP-GC).
Pasukan komando menyerbu lokasi-lokasi di luar Beirut, tetapi mendapat perlawanan sengit dari para pejuang Palestina. Beberapa agen Palestina terbunuh. Belakangan terungkap bahwa Jibril tidak pernah ada di lokasi tersebut.
Pada tanggal 25 Mei 2006, Mahmoud al-Majzoub, seorang pemimpin senior kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina dan sekutu dekat Hizbullah, dibunuh di kota Sidon. Sebuah bom mobil yang menempel di pintu mobil al-Majzoub meledak saat dia membukanya. Israel membantah bertanggung jawab atas serangan itu, namun Jihad Islam dan Hizbullah menganggap Tel Aviv bertanggung jawab. Nidal al-Majzoub, saudaranya, juga tewas.
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, pada tanggal 2 Januari, serangan pesawat tak berawak di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, menyebabkan Saleh al-Arouri tewas. Enam orang lainnya, termasuk komandan tinggi militer Hamas Samir Findi dan Azzam al-Aqraa, juga dibunuh. Orang-orang itu berada di lantai dua sebuah gedung apartemen.
Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menyebut pembunuhan itu sebagai “kejahatan Israel”. Hizbullah mengatakan bahwa serangan terhadap ibu kota Lebanon “tidak akan terjadi tanpa hukuman”.
Beberapa upaya untuk melenyapkan Arafat dilancarkan antara bulan Juni dan Agustus 1982. Salt Fish, satuan tugas Israel yang dibentuk hanya untuk tujuan tersebut, melancarkan beberapa serangan bom di kemungkinan lokasi Arafat, namun tidak ada yang berhasil membunuhnya.
Pada tahun 2001, perdana menteri Israel, Ariel Sharon, yang menganggap Arafat sebagai “pembunuh orang Yahudi”, akhirnya memutuskan untuk berhenti mencoba membunuhnya.
4. 1979 – Tanggapan lain terhadap penculikan di Munich
Pada tanggal 22 Januari 1979, agen Mossad melaksanakan rencana rumit untuk membunuh Ali Hassan Salameh, 37, seorang anggota penting PLO yang diyakini sebagai arsitek penculikan di Munich.Agen intelijen Israel telah mendaftar di gym untuk berteman dengannya beberapa minggu sebelumnya dan seorang agen Inggris-Israel menyewa sebuah apartemen dekat rumah Salameh untuk memantau pergerakannya. Salameh tewas ketika mobilnya melewati sebuah ranjau Volkswagen yang diledakkan dari jarak jauh.
5. 1988 – Upaya membunuh Ahmad Jibril
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, pada tanggal 9 Desember 1988, Israel menyerbu pangkalan-pangkalan Palestina di Lebanon selatan, menargetkan Ahmad Jibril, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Front Populer untuk Komando Umum Pembebasan Palestina (PFLP-GC).
Pasukan komando menyerbu lokasi-lokasi di luar Beirut, tetapi mendapat perlawanan sengit dari para pejuang Palestina. Beberapa agen Palestina terbunuh. Belakangan terungkap bahwa Jibril tidak pernah ada di lokasi tersebut.
7. 2006 – Pembunuhan Sidon
Pada tanggal 25 Mei 2006, Mahmoud al-Majzoub, seorang pemimpin senior kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina dan sekutu dekat Hizbullah, dibunuh di kota Sidon. Sebuah bom mobil yang menempel di pintu mobil al-Majzoub meledak saat dia membukanya. Israel membantah bertanggung jawab atas serangan itu, namun Jihad Islam dan Hizbullah menganggap Tel Aviv bertanggung jawab. Nidal al-Majzoub, saudaranya, juga tewas.
8. 2024 – Perang di Gaza
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, pada tanggal 2 Januari, serangan pesawat tak berawak di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, menyebabkan Saleh al-Arouri tewas. Enam orang lainnya, termasuk komandan tinggi militer Hamas Samir Findi dan Azzam al-Aqraa, juga dibunuh. Orang-orang itu berada di lantai dua sebuah gedung apartemen.
Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menyebut pembunuhan itu sebagai “kejahatan Israel”. Hizbullah mengatakan bahwa serangan terhadap ibu kota Lebanon “tidak akan terjadi tanpa hukuman”.
(ahm)