Terungkap, Ini Sumber Keagamaan Zionis yang Memotivasi untuk Menjajah Palestina

Kamis, 04 Januari 2024 - 14:42 WIB
loading...
Terungkap, Ini Sumber...
Dua rabi Zionis menjadi sumber keagamaan yang memotivasi Israel untuk menjajah wilayah Palestina. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Sejarawan Israel Ilan Pappe mengungkap sumber keagamaan Zionis yang memotivasi untuk menjajah wilayah Palestina. Menurutnya, semua itu merupakan warisan dua rabi; Avraham Itzhak Kook dan putranya Zvi Yehuda Hacohen Kook.

Pappe menjabarkan penjelasannya dalam artikel terbarunya untuk The Palestine Chronicle, di mana dia menelusuri kembali tahapan utama evolusi Zionisme religius melalui analisis yang mengkaji warisan dua rabi tersebut.

"Fenomena Zionisme religius berasal dari ajaran dua rabi Zionis yang paling dihormati, seorang ayah dan anak, yang berasal dari keluarga Kook,” tulis Pappé, yang dilansir Kamis (4/1/2024).



“Aliran ideologi mesianis, rasis, dan fundamentalis ini kini berkembang dalam hal kehadiran dan pengaruh di kalangan elite politik Israel, yang mencoba mengikuti secara religius ajaran dan visi Rabi Kook dan putranya, Zvi Yehuda Hacohen Kook (1891-1982)," papar Pappe.

Zionis Klaim Bertempur atas Kehendak Tuhan


Avraham Kook, kata Pappé, adalah rabi pertama yang berkhotbah: "Bahwa hak orang Yahudi atas Palestina adalah kehendak Tuhan dan bahwa para rabi harus melakukan semua yang mereka bisa untuk membujuk orang-orang Yahudi di seluruh dunia untuk datang dan menjajah Palestina.”

Pandangannya menantang pandangan Yahudi Ortodoks, yang menurut Pappé berpendapat bahwa Zionisme adalah upaya sekuler untuk merusak kehendak Tuhan. "Dan, oleh karena itu, tidak boleh didukung," ujarnya.

Menurutnya, jika Avraham Cook penting dari sudut pandang teoretis, karena menjadi orang pertama yang menanam benih nasionalisasi Yudaisme, maka putranya Zvi-lah yang menerapkan gagasan ini dari sudut pandang praktis.

“Zvi Kook adalah bapak ideologi sebenarnya dari gerakan mesianis Gush Emunim, yang melakukan Yudaisasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki setelah perang tahun 1967,” tulis Pappé.

“Seiring berlalunya waktu, gerakan ini berpindah dari pinggiran sistem politik Israel ke pusat. Faktanya, beberapa anggotanya menjadi menteri penting di berbagai pemerintahan Israel,” imbuh Pappé.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)