Pejabat China Hadapi Ancaman Hukuman Baru, Pelaku Bisa Dipecat atau Dipenjara
loading...
A
A
A
BEIJING - Anggota Partai Komunis China (PKC) akan menghadapi pengusiran dari partai karena berbagai pelanggaran berdasarkan peraturan baru yang diumumkan badan disiplin partai pekan ini.
Menurut aturan, mereka yang ketahuan membaca buku-buku terlarang, mengajak pelacur atau menggunakan obat-obatan terlarang akan dikeluarkan dari PKC.
Dirancang Komisi Pusat Inspeksi Disiplin (CCDI) partai tersebut dan disetujui politbiro awal bulan ini, peraturan baru ini bertujuan memperketat “disiplin politik” Partai Komunis China, demikian yang dilaporkan outlet berita pemerintah China, Xinhua pada Rabu (27/12/2023).
“Hampir 100 juta anggota PKC akan menghadapi pemeriksaan disipliner, peringatan atau bahkan pengusiran jika mereka terbukti membaca materi yang memfitnah partai tersebut atau sejarahnya, atau memfitnah pemerintah dan militer China,” ungkap laporan Xinhua.
Anggota partai juga akan dikeluarkan karena menggunakan obat-obatan terlarang atau menggunakan jasa pelacur, menurut laporan itu.
“Keduanya dianggap pelanggaran ringan berdasarkan hukum pidana China tetapi dapat menyebabkan kerusakan serius pada citra partai,” ungkap CCDI.
Penghindaran pajak, penggelapan dan penyuapan juga menjadi alasan pemecatan berdasarkan peraturan baru.
CCDI kini mempertimbangkan penerimaan hadiah yang tidak pantas, biaya ceramah atau pekerjaan konsultasi sebagai potensi suap.
Selain itu, pejabat Partai Komunis China di tingkat lokal kini dapat dipecat karena “bertindak ceroboh” di yurisdiksi mereka atau karena menolak menerapkan perintah kebijakan dari Beijing.
Menurut aturan, mereka yang ketahuan membaca buku-buku terlarang, mengajak pelacur atau menggunakan obat-obatan terlarang akan dikeluarkan dari PKC.
Dirancang Komisi Pusat Inspeksi Disiplin (CCDI) partai tersebut dan disetujui politbiro awal bulan ini, peraturan baru ini bertujuan memperketat “disiplin politik” Partai Komunis China, demikian yang dilaporkan outlet berita pemerintah China, Xinhua pada Rabu (27/12/2023).
“Hampir 100 juta anggota PKC akan menghadapi pemeriksaan disipliner, peringatan atau bahkan pengusiran jika mereka terbukti membaca materi yang memfitnah partai tersebut atau sejarahnya, atau memfitnah pemerintah dan militer China,” ungkap laporan Xinhua.
Anggota partai juga akan dikeluarkan karena menggunakan obat-obatan terlarang atau menggunakan jasa pelacur, menurut laporan itu.
“Keduanya dianggap pelanggaran ringan berdasarkan hukum pidana China tetapi dapat menyebabkan kerusakan serius pada citra partai,” ungkap CCDI.
Penghindaran pajak, penggelapan dan penyuapan juga menjadi alasan pemecatan berdasarkan peraturan baru.
CCDI kini mempertimbangkan penerimaan hadiah yang tidak pantas, biaya ceramah atau pekerjaan konsultasi sebagai potensi suap.
Selain itu, pejabat Partai Komunis China di tingkat lokal kini dapat dipecat karena “bertindak ceroboh” di yurisdiksi mereka atau karena menolak menerapkan perintah kebijakan dari Beijing.