Mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett Desak AS Jatuhkan Iran

Sabtu, 30 Desember 2023 - 08:01 WIB
loading...
Mantan Perdana Menteri...
Warga Iran berfoto di depan rudal yang dipamerkan di Teheran, Iran. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Mantan Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett meminta Amerika Serikat (AS) menghadapi Iran dalam artikel yang diterbitkan Wall Street Journal pada Kamis (28/12/2023).

Editorial tersebut tidak menyerukan perang langsung, namun berisi daftar tuntutan yang ingin dipenuhi politisi sayap kanan Israel agar AS dapat membantu Israel menjatuhkan apa yang disebutnya sebagai “kerajaan jahat Iran”.

Berbeda dengan Israel, yang diyakini Bennett sebagai “negara demokrasi yang berkembang, bebas, dan kuat” yang mendukung perdamaian di kawasan, Iran merupakan pusat “sebagian besar permasalahan di Timur Tengah,” ujar dia.

“Ada banyak cara untuk melemahkan Iran: memberdayakan oposisi dalam negeri, memastikan kelangsungan internet selama kerusuhan melawan rezim, memperkuat musuh-musuhnya, meningkatkan sanksi dan tekanan ekonomi,” papar Bennett, seraya menambahkan Israel membutuhkan AS untuk memastikan tujuan-tujuan ini.

Selain menyerukan agar AS membantu menggulingkan negara Iran, Bennett memberikan rincian dua serangan tersebut dalam artikel tersebut, yang tidak pernah secara resmi diklaim Israel sebagai tanggung jawabnya.

Bennett mengungkapkan dia mengarahkan pasukan keamanan Israel untuk menyerang Iran pada dua kesempatan terpisah pada tahun 2022, dalam artikel yang berjudul: “AS dan Israel perlu menghadapi Iran secara langsung.”



Pertama kali Israel menyerang Iran di bawah pengawasan Bennett adalah pada Februari 2022, ketika dia mengizinkan serangan terhadap pangkalan UAV di tanah Iran sebagai tanggapan atas dua dugaan serangan pesawat tak berawak yang gagal yang diluncurkan ke Israel oleh Teheran.

Contoh kedua, pada Maret 2022, Bennett mengatakan dia memberikan izin kepada pasukan keamanan untuk membunuh seorang perwira senior Korps Garda Revolusi Islam Hassan Sayyad Khodaei, meskipun dia tidak menyebutkan namanya, setelah dugaan upaya Iran untuk membunuh turis Israel di Turki.

Serangan Israel memicu respons Iran pada Maret 2022 yang mana rudal balistik menargetkan Erbil, ibu kota wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1202 seconds (0.1#10.140)