Operasi AS di Laut Merah, Gelombang Persatuan atau Kebingungan?
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyebut Operation Prosperity Guardian (Operasi Penjaga Kemakmuran) sebagai koalisi angkatan laut multinasional yang bertujuan melindungi lalu lintas maritim melalui Laut Merah ke Israel dari serangan angkatan bersenjata Yaman.
Pentagon mengklaim lebih dari 20 negara lain terlibat, namun sifat peran mereka masih dipertanyakan.
Sekutu-sekutu AS menjauhkan diri dari serangan angkatan laut pimpinan AS ke Laut Merah sebagai respons terhadap blokade maritim Yaman terhadap Israel.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan koalisi tersebut selama perjalanannya ke Timur Tengah.
Dia mengklaim negara-negara termasuk Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol telah bergabung.
Yunani dan Australia kemudian ditambahkan ke dalam daftar tersebut, sehingga totalnya menjadi 20 negara.
Namun pimpinan Pentagon menambahkan delapan negara lagi memilih untuk tidak mengungkapkan partisipasi mereka.
Prancis menyatakan dukungannya untuk menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah tetapi mengklarifikasi kapal-kapalnya akan tetap berada di bawah komando Prancis, dan tidak menyebutkan secara spesifik apakah pasukan angkatan laut tambahan akan dikerahkan.
Italia mengkonfirmasi pengiriman kapal fregat angkatan laut Virginio Fasan untuk melindungi kepentingan nasional di Laut Merah.
Pentagon mengklaim lebih dari 20 negara lain terlibat, namun sifat peran mereka masih dipertanyakan.
Sekutu-sekutu AS menjauhkan diri dari serangan angkatan laut pimpinan AS ke Laut Merah sebagai respons terhadap blokade maritim Yaman terhadap Israel.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan koalisi tersebut selama perjalanannya ke Timur Tengah.
Dia mengklaim negara-negara termasuk Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol telah bergabung.
Yunani dan Australia kemudian ditambahkan ke dalam daftar tersebut, sehingga totalnya menjadi 20 negara.
Namun pimpinan Pentagon menambahkan delapan negara lagi memilih untuk tidak mengungkapkan partisipasi mereka.
Prancis menyatakan dukungannya untuk menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah tetapi mengklarifikasi kapal-kapalnya akan tetap berada di bawah komando Prancis, dan tidak menyebutkan secara spesifik apakah pasukan angkatan laut tambahan akan dikerahkan.
Italia mengkonfirmasi pengiriman kapal fregat angkatan laut Virginio Fasan untuk melindungi kepentingan nasional di Laut Merah.