AS Gabungkan Dua Jet Tempur F-35 Rusak untuk Buat Franken-Bird Pertama
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan Lockheed Martin berupaya menggabungkan dua pesawat F-35 Joint Strike Fighters yang rusak menjadi satu pesawat yang dapat terbang dalam proyek yang dijuluki “Franken-bird.”
Kedua pesawat mengalami kerusakan dalam insiden terpisah. Salah satu pesawat dengan nomor ekor AF-211 mengalami kerusakan pada hidungnya dan tidak dapat diperbaiki lagi setelah kegagalan roda pendaratan depannya.
Pesawat yang lainnya, dengan nomor ekor AF-27, rusak akibat kebakaran mesin yang parah namun hidungnya dapat ditemukan.
Kantor Pengadaan Bersama F-35 (JPO) Pentagon mengatakan kantor tersebut terus mencari suku cadang baru, tetapi ini akan menjadi upaya pertama mereka membuat pesawat baru dari bagian-bagian dari dua pesawat yang rusak.
“Proyek ini tidak hanya akan mengembalikan aset tempur ke pesawat tempur, tetapi juga membuka pintu untuk memperbaiki pesawat yang mengalami kecelakaan di masa depan dengan menggunakan perkakas, perlengkapan, teknik, dan pengetahuan yang telah dikembangkan,” papar Dan Santos, manajer pemeliharaan berat pesawat JPO.
Harapannya, Franken-bird akan selesai pada Maret 2025.
“Program F-35 masih terbilang muda dibandingkan dengan semua badan pesawat lama,” ungkap Dave Myers, insinyur utama tim dukungan JPO.
“Kami melakukan ini untuk pertama kalinya, dan secara organisasi untuk masa depan, kami menciptakan sebuah proses yang dapat kami lanjutkan,” papar dia.
Scott Taylor, insinyur mesin utama pada proyek Franken-bird untuk Lockheed Martin mengatakan prosedur dan alat yang dikembangkan dapat digunakan dalam operasi pemeliharaan normal.
Kedua pesawat mengalami kerusakan dalam insiden terpisah. Salah satu pesawat dengan nomor ekor AF-211 mengalami kerusakan pada hidungnya dan tidak dapat diperbaiki lagi setelah kegagalan roda pendaratan depannya.
Pesawat yang lainnya, dengan nomor ekor AF-27, rusak akibat kebakaran mesin yang parah namun hidungnya dapat ditemukan.
Kantor Pengadaan Bersama F-35 (JPO) Pentagon mengatakan kantor tersebut terus mencari suku cadang baru, tetapi ini akan menjadi upaya pertama mereka membuat pesawat baru dari bagian-bagian dari dua pesawat yang rusak.
“Proyek ini tidak hanya akan mengembalikan aset tempur ke pesawat tempur, tetapi juga membuka pintu untuk memperbaiki pesawat yang mengalami kecelakaan di masa depan dengan menggunakan perkakas, perlengkapan, teknik, dan pengetahuan yang telah dikembangkan,” papar Dan Santos, manajer pemeliharaan berat pesawat JPO.
Harapannya, Franken-bird akan selesai pada Maret 2025.
“Program F-35 masih terbilang muda dibandingkan dengan semua badan pesawat lama,” ungkap Dave Myers, insinyur utama tim dukungan JPO.
“Kami melakukan ini untuk pertama kalinya, dan secara organisasi untuk masa depan, kami menciptakan sebuah proses yang dapat kami lanjutkan,” papar dia.
Scott Taylor, insinyur mesin utama pada proyek Franken-bird untuk Lockheed Martin mengatakan prosedur dan alat yang dikembangkan dapat digunakan dalam operasi pemeliharaan normal.