AS Gabungkan Dua Jet Tempur F-35 Rusak untuk Buat Franken-Bird Pertama

Sabtu, 23 Desember 2023 - 11:15 WIB
loading...
AS Gabungkan Dua Jet...
Jet tempur F-35A berada di Swiss. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan Lockheed Martin berupaya menggabungkan dua pesawat F-35 Joint Strike Fighters yang rusak menjadi satu pesawat yang dapat terbang dalam proyek yang dijuluki “Franken-bird.”

Kedua pesawat mengalami kerusakan dalam insiden terpisah. Salah satu pesawat dengan nomor ekor AF-211 mengalami kerusakan pada hidungnya dan tidak dapat diperbaiki lagi setelah kegagalan roda pendaratan depannya.

Pesawat yang lainnya, dengan nomor ekor AF-27, rusak akibat kebakaran mesin yang parah namun hidungnya dapat ditemukan.

Kantor Pengadaan Bersama F-35 (JPO) Pentagon mengatakan kantor tersebut terus mencari suku cadang baru, tetapi ini akan menjadi upaya pertama mereka membuat pesawat baru dari bagian-bagian dari dua pesawat yang rusak.

“Proyek ini tidak hanya akan mengembalikan aset tempur ke pesawat tempur, tetapi juga membuka pintu untuk memperbaiki pesawat yang mengalami kecelakaan di masa depan dengan menggunakan perkakas, perlengkapan, teknik, dan pengetahuan yang telah dikembangkan,” papar Dan Santos, manajer pemeliharaan berat pesawat JPO.

Harapannya, Franken-bird akan selesai pada Maret 2025.

“Program F-35 masih terbilang muda dibandingkan dengan semua badan pesawat lama,” ungkap Dave Myers, insinyur utama tim dukungan JPO.



“Kami melakukan ini untuk pertama kalinya, dan secara organisasi untuk masa depan, kami menciptakan sebuah proses yang dapat kami lanjutkan,” papar dia.

Scott Taylor, insinyur mesin utama pada proyek Franken-bird untuk Lockheed Martin mengatakan prosedur dan alat yang dikembangkan dapat digunakan dalam operasi pemeliharaan normal.

“Secara teori, seluruh bagian pesawat dapat dihilangkan dan dipasang kembali, namun hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya,” ungkap Taylor. “Ini adalah F-35 Franken-bird pertama hingga saat ini.”

USAF menambahkan, “Peralatan dan perlengkapan khusus telah dikembangkan yang memungkinkan F-35 diperbaiki di luar negeri.

“Kami telah merancang perkakas serbaguna yang dapat dimasukkan dengan rapi ke dalam kotak (container), sehingga dapat diangkut ke berbagai lokasi, termasuk area operasi depan,” papar Taylor.

Delapan negara NATO dan lima mitra non-NATO memiliki kontrak untuk Jet F-35. Setiap pesawat diperkirakan menelan biaya USD110,3 hingga USD135,8 juta, belum termasuk pengoperasian dan pemeliharaan.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1177 seconds (0.1#10.140)