5 Tradisi Natal Paling Seram di Dunia

Jum'at, 22 Desember 2023 - 14:43 WIB
loading...
5 Tradisi Natal Paling Seram di Dunia
Krampusnacht, satu dari lima tradisi paling seram dalam perayaan Natal di Eropa. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Ada lima tradisi perayaan Natal di berbagai negara yang diramaikan dengan elemen-elemen yang menyeramkan.

Tradisi-tradisi tersebut biasanya bertujuan untuk menakuti anak-anak agar berperilaku baik, atau untuk memperingati peristiwa-peristiwagelap dalam sejarah.

5 Tradisi Natal Paling Seram di Dunia

1. Krampusnacht di Jerman, Austria, dan Slovenia


Krampusnacht adalah sebuah tradisi yang dirayakan pada malam tanggal 5 Desember di beberapa negara Eropa, terutama di Jerman, Austria, danSlovenia.



Tradisi ini merupakan bagian dari perayaan Feast of St Nicholas, yang dirayakan pada tanggal 6 Desember.

Dalam tradisi Krampusnacht, orang-orang berpakaian seperti Krampus, yaitu makhluk setengah kambing setengah manusia yang melambangkan rohjahat. Krampus dipercaya akan menculik anak-anak nakal dan membawanya ke neraka.

Orang-orang berpakaian Krampus akan berjalan-jalan di jalan-jalan danberkeliling di sekitar rumah-rumah untuk menakuti anak-anak. Merekasering membawa cambuk atau tongkat untuk memukul anak-anak nakal.

Tradisi Krampusnacht ini bertujuan untuk memperingatkan anak-anak agar berperilaku baik selama masa Natal. Tradisi ini juga merupakanbentuk hiburan bagi masyarakat setempat.

Kata "Krampus" berasal dari bahasa Jerman "Krampen", yang berarti "cakar".

Krampus biasanya digambarkan sebagai makhluk yang berambut panjang dan berjenggot, dengan tanduk kambing, cakar, dan lidah yang panjang.Krampus sering mengenakan pakaian kulit atau bulu, dengan lonceng yang digantung di tubuhnya.

Meski menyeramkan, Krampusnacht menjadi salah satu tradisi Natal yang paling unik dan menarik di beberapa negara tersebut. Tradisi ini merupakan perpaduan antara unsur-unsur agama, budaya, dan hiburan.

2. La Befana di Italia


La Befana adalah tradisi di Italia yang dirayakan saban 6 Januari, meskipun Natal biasanya dirayakan setiap 25 Desember.

Dalam tradisi ini, orang-orang berdandan sebagai penyihir tua bernama La Befana yang membawa hadiah untuk anak-anak baik, dan batu barauntuk anak-anak nakal.

La Befana biasanya digambarkan sebagai wanita tua yang berambut kusut dan berpakaian compang-camping.

La Befana adalah sosok legendaris yang terkait dengan Epiphany (6 Januari) dalam tradisi Italia. Dia dikenal sebagai penyihir tua yangbaik hati yang membawa hadiah kepada anak-anak pada malam sebelumnya (Epiphany Eve), mirip seperti Santa Claus atau Three Wise Men.

Cerita tentang La Befana memiliki berbagai interpretasi, namunbeberapa mengaitkannya dengan kisah Magi yang mengikuti bintang untukmenemukan bayi Yesus. Legenda lain mengeklaim dia melewatkan kelahiran Yesus dan sekarang terbang mencari-carinya, meninggalkanhadiah untuk anak-anak sebagai permintaan maaf.

Anak-anak Italia meninggalkan sepatu atau kaus kaki, bukan stocking, untuk diisi La Befana. Mereka juga meninggalkan makanan dan minumanuntuknya sebagai tanda terima kasih. Hadiah yang dibawa bervariasi, termasuk permen, cokelat, mainan, dan bahkan batu bara—simbolisuntuk anak-anak yang kurang menyenangkan.

3. Pere Fouettard di Prancis


Pere Fouettard adalah tradisi yang mirip dengan Krampusnacht.

Dalam tradisi ini, orang-orang berpakaian seperti Pere Fouettard, yaitu makhluk yang membawa cambuk dan akan memukul anak-anak nakal.

Père Fouettard adalah sosok legendaris dalam cerita rakyat Natal di Prancis dan negara-negara berbahasa Prancis lainnya. Ia seringdigambarkan sebagai ajudan atau alter ego dari Saint Nicholas, yang merupakan santa pelindung anak-anak.

Père Fouettard biasanya digambarkan sebagai pria tua yang suram danmenakutkan, dengan wajah yang berkerut, hidung yang besar, dan matayang tajam. Ia mengenakan pakaian hitam atau abu-abu, dan membawa cambuk atau tongkat untuk memukul anak-anak nakal.

Menurut cerita rakyat, Père Fouettard akan mengunjungi rumah-rumahanak-anak pada Malam Natal bersama Saint Nicholas. Saint Nicholasakan memberikan hadiah kepada anak-anak yang berperilaku baik, sementara Père Fouettard akan membawa batu bara atau tongkat untukanak-anak yang nakal.

Père Fouettard adalah salah satu karakter Natal yang paling populer di Prancis. Ia sering digunakan untuk memperingatkan anak-anak agarberperilaku baik selama masa Natal.

Père Fouettard adalah salah satu karakter Natal yang paling unik dan menarik di dunia. Ia merupakan perpaduan antara unsur-unsur agama,budaya, dan hiburan.

4. Kallikantzaroi di Yunani


Kallikantzaroi adalah makhluk jahat dalam cerita rakyat Eropa Tenggara dan Anatolia.

Tradisinya adalah orang-orang berdandan seperti Kallikantzaroi. Tradisi ini ini masih ada di Yunani.

Menurut cerita rakyat, Kallikantzaroi dipercaya tinggal di bawahtanah dan muncul ke permukaan selama 12 hari Natal, dari 25 Desemberhingga 6 Januari.

Kallikantzaroi digambarkan sebagai makhluk yang menyerupai manusia, tetapi dengan tubuh yang pendek dan gemuk, kulit yang kasar, danwajah yang jelek. Mereka memiliki kaki yang terbalik, mata yang bersinar, dan lidah yang panjang.

Kallikantzaroi dikenal suka membuat onar dan menimbulkan kekacauan.Mereka sering merusak rumah-rumah, mencuri makanan, dan menculikanak-anak.

Ada beberapa cara untuk melindungi diri dari Kallikantzaroi. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan meninggalkan cemara Natalmenyala selama 12 hari Natal. Kallikantzaroi takut pada api, sehingga mereka akan menghindari rumah yang memiliki cemara Natal menyala.

Cara lain untuk melindungi diri dari Kallikantzaroi adalah dengan menggantungkan bawang putih di pintu atau jendela. Kallikantzaroijuga takut pada bawang putih, sehingga mereka akan menghindari rumah yang memiliki bawang putih.

5. Burung Wren di Irlandia


Ini adalah tradisi yang dirayakan pada tanggal 26 Desember, bagian dari perayaan Natal di Irlandia.

Dalam tradisi ini, burung wren, yang dianggap sebagai hewan sial,akan dibunuh dan kepalanya diletakkan di atas tiang yang dihias.

Tradisi-tradisi Natal paling seram di dunia tersebutdapat menimbulkan rasa takut dan merinding bagi sebagian orang. Namun, tradisi-tradisiini juga dapat menjadi cara yang menarik untuk mempelajari budaya dan sejarah dari berbagai negara di dunia.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1968 seconds (0.1#10.140)