Pentagon: Memindahkan Pasukan AS Lebih Dekat ke Rusia Diperlukan

Senin, 10 Agustus 2020 - 07:59 WIB
loading...
Pentagon: Memindahkan Pasukan AS Lebih Dekat ke Rusia Diperlukan
Pasukan Amerika Serikat yang ditempat di Jerman. Foto/REUTERS/Michaela Rehle
A A A
WASHINGTON - Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan kritik terhadap pengurangan jumlah pasukan Amerika di Jerman tidak beralasan. Dia lantas menguraikan alasan memindahkan pasukan Amerika lebih dekat ke perbatasan Rusia .

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Esper mengatakan bahwa personel militer yang meninggalkan Jerman akan dimanfaatkan dengan lebih baik begitu mereka ditempatkan di sepanjang perbatasan Rusia.

"Kami memindahkan banyak pasukan lebih jauh ke timur, lebih dekat ke perbatasan Rusia, untuk menghalau mereka (Rusia)," katanya menguraikan alasan memindahkan pasukan Amerika lebih dekat ke perbatasan negeri Vladimir Putin tersebut.

"Memindahkan pasukan ke timur logis, karena perbatasan telah bergeser seiring pertumbuhan aliansi," paparnya, yang dilansir Senin (10/8/2020). (Baca: Jerman Belum Bayar, Trump Tarik Pasukan AS dari Berlin )

Dia juga menuduh Jerman tidak membayar "bagian yang adil" untuk pertahanannya, dan mencatat bahwa sekutu NATO itu masih menjadi penerima terbesar pasukan AS.

“Ini adalah keamanan kolektif, ini tentang tanggung jawab kolektif kita untuk melawan Rusia,” kata Esper.

Pentagon berencana menarik sepertiga dari total pasukannya yang ditempatkan di Jerman. Pasukan Amerika akan ditempatkan kembali di negara-negara NATO lainnya, termasuk Polandia.

Esper mengatakan Rumania dan negara-negara Baltik juga dapat menerima dukungan pasukan AS.

Menteri pertahanan Amerika ini telah vokal tentang keyakinannya bahwa anggota NATO harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk menghalau Rusia. Dia belum lama ini membuat kesalahan ucap dengan menyatakan dalam pidatonya bahwa berbagi beban keuangan aliansi akan membantu "menghindari perdamaian di Eropa".
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1233 seconds (0.1#10.140)