Donald Tusk Jadi PM Baru Polandia, Hubungan dengan UE Makin Erat
loading...
A
A
A
Selama kampanye pemilu, PiS sering menyebut Tusk sebagai kaki tangan Berlin.
Tusk akan menyampaikan pidato di depan parlemen pada hari Selasa yang memaparkan rencana pemerintahnya dan kemudian akan menghadapi mosi percaya.
Meskipun suasana hati para pendukung Tusk di parlemen dan di luarnya sangat gembira, peristiwa di tempat lain di Warsawa menyoroti tantangan yang akan dihadapinya dalam membuka blokir dana Uni Eropa yang dibekukan.
Pengadilan Konstitusi Polandia pada hari Senin memutuskan bahwa undang-undang reformasi peradilan yang harus disahkan Polandia agar dapat mengakses dana tersebut tidak konstitusional.
Mereka mencapai kesimpulan yang sama mengenai hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan tinggi Uni Eropa sebelum mencapai keputusan akhir, yang dikenal sebagai tindakan sementara.
Meskipun Tusk dipandang di Brussel sebagai pemimpin yang dapat membuat negara terbesar di kawasan timur itu kembali pro-UE, para pejabat mengatakan bahwa tidak ada dana yang akan dikucurkan tanpa reformasi peradilan.
Para analis mengatakan tugas ini bisa menjadi rumit tidak hanya karena kehadiran hakim yang ditunjuk berdasarkan perombakan yang dilaksanakan oleh PiS yang menurut para kritikus mempolitisasi pengadilan, namun juga karena hak veto Presiden Andrzej Duda, sekutu PiS.
Meski demikian, ucapan selamat mengalir dari luar negeri, termasuk dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
“Pengalaman dan komitmen kuat Anda terhadap nilai-nilai Eropa akan sangat berharga dalam membentuk Eropa yang lebih kuat, demi kepentingan rakyat Polandia,” tulisnya di platform media sosial X.
Pemilu di Polandia pada bulan Oktober mencatat rekor jumlah pemilih sebesar 74% dan masyarakat di beberapa lokasi mengantri berjam-jam untuk memilih.
Tusk akan menyampaikan pidato di depan parlemen pada hari Selasa yang memaparkan rencana pemerintahnya dan kemudian akan menghadapi mosi percaya.
Meskipun suasana hati para pendukung Tusk di parlemen dan di luarnya sangat gembira, peristiwa di tempat lain di Warsawa menyoroti tantangan yang akan dihadapinya dalam membuka blokir dana Uni Eropa yang dibekukan.
Pengadilan Konstitusi Polandia pada hari Senin memutuskan bahwa undang-undang reformasi peradilan yang harus disahkan Polandia agar dapat mengakses dana tersebut tidak konstitusional.
Mereka mencapai kesimpulan yang sama mengenai hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan tinggi Uni Eropa sebelum mencapai keputusan akhir, yang dikenal sebagai tindakan sementara.
Meskipun Tusk dipandang di Brussel sebagai pemimpin yang dapat membuat negara terbesar di kawasan timur itu kembali pro-UE, para pejabat mengatakan bahwa tidak ada dana yang akan dikucurkan tanpa reformasi peradilan.
Para analis mengatakan tugas ini bisa menjadi rumit tidak hanya karena kehadiran hakim yang ditunjuk berdasarkan perombakan yang dilaksanakan oleh PiS yang menurut para kritikus mempolitisasi pengadilan, namun juga karena hak veto Presiden Andrzej Duda, sekutu PiS.
Meski demikian, ucapan selamat mengalir dari luar negeri, termasuk dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
“Pengalaman dan komitmen kuat Anda terhadap nilai-nilai Eropa akan sangat berharga dalam membentuk Eropa yang lebih kuat, demi kepentingan rakyat Polandia,” tulisnya di platform media sosial X.
Pemilu di Polandia pada bulan Oktober mencatat rekor jumlah pemilih sebesar 74% dan masyarakat di beberapa lokasi mengantri berjam-jam untuk memilih.