Pertempuran Terorganisir Hamas Akan Mengecewakan Israel, Berikut Alasannya

Sabtu, 09 Desember 2023 - 18:18 WIB
loading...
Pertempuran Terorganisir Hamas Akan Mengecewakan Israel, Berikut Alasannya
Hamas melakukan perlawanan yang terorganisir dalam perang melawan tentara Israel. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Setelah pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB, Israel sekarang memiliki lebih banyak waktu untuk melanjutkan operasi militernya di Gaza. Apakah itu sebulan, atau tiga bulan atau lebih, namun dari kecepatan yang terjadi, Israel mungkin akan kesulitan untuk mencapainya tujuan militernya.

Ini akan menjadi berantakan. Tidak akan ada akhir yang mudah. "Tidak akan ada saatnya Israel mengatakan sudah waktunya untuk pulang dan membangun kembali, seperti yang terjadi sebelumnya dalam perang antara Hamas dan Israel," ungkap Jeremy Bowen, editor internasional BBC.

Ini adalah tingkat yang sangat berbeda. Itu sebabnya masa depan bukanlah wilayah yang tidak diketahui bagi semua orang yang terlibat dalam hal ini.

Kenapa?

"Hamas terus menembakkan roket ke wilayah Israel, tetapi juga melawan pasukan Israel jalan demi jalan di Gaza, sehingga menimbulkan korban jiwa. Israel mempunyai kekuatan militer yang luar biasa," ungkap Bowen.



Dalam jangka waktu 24 jam pada minggu ini, Israel mengatakan serangan tersebut menghantam Gaza sebanyak 450 kali melalui darat, laut dan udara – dan itu merupakan jumlah kekuatan dan kehancuran yang sangat besar. Namun apa yang belum mereka lakukan sejauh ini adalah menunjukkan bahwa mereka dapat mematahkan Hamas sebagai organisasi militer yang memiliki rantai komando militer.

"Dengan demikian, mungkin Israel bisa mengklaim kemenangan. Namun saat ini, Hamas masih berperang secara terorganisir, yang akan membuat kecewa warga Israel yang ingin konflik ini segera berakhir," jelas Bowen.

Dan permasalahan yang akan dihadapi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah bahwa mereka telah menetapkan standar yang sangat tinggi untuk meraih kemenangan – memusnahkan Hamas.

"Bukan sekedar sebagai organisasi militer, namun sebagai kelompok yang mempunyai peran politik juga. Karena gagasan-gagasan tersebut sudah tertanam di kalangan sebagian warga Palestina, hal itu mungkin mustahil dilakukan," papar Bowen.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1122 seconds (0.1#10.140)