3 Perang yang Gagal Dimenangkan Israel, 2 di Antaranya Melawan Kelompok Pejuang
loading...
A
A
A
BEIRUT - Ada sejumlah perang yang gagal dimenangkan Israel dalam riwayatnya. Beberapa di antaranya ketika melawan kelompok pejuang seperti Hizbullah Lebanon.
Sejak mendeklarasikan kemerdekaan pada 1948, Israel memang banyak terlibat perang. Terutama dari kelompok negara-negara Arab yang tidak terima dengan keberadaannya.
Sejarah mencatat bahwa Israel memang lebih sering menang ketika berperang dengan koalisi negara Arab. Namun, ternyata ada juga beberapa pertempuran yang gagal mereka menangkan.
Perang yang Gagal Dimenangkan Israel
Perang Lebanon II berlangsung antara Israel dengan kelompok pejuang Hizbullah. Waktunya sendiri sekitar 12 Juli-14 Agustus 2006.
Mengutip Middle East Monitor, perang ini terjadi ketika Israel berencana menghancurkan posisi Hizbullah di Lebanon bagian selatan serta Beirut. Negara Yahudi itu melancarkan serangan dari darat, laut, hingga udara.
Konflik dipicu penyergapan kendaraan militer Israel oleh Hizbullah yang tengah berpatroli di perbatasan dekat Lebanon. Waktu itu, ada tiga tentaranya yang tewas dan dua orang lainnya ditahan.
Hizbullah menawarkan kesepakatan pertukaran tahanan. Namun, Israel menanggapinya dengan penyerangan dari sektor darat hingga udara.
Human Rights Watch (HRW) mencatat setidaknya 1.109 warga Lebanon tewas menjadi korban. Sementara di pihak Israel, ada juga puluhan warga sipil yang turut terbunuh.
Perang berakhir setelah PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan 1701. Setelahnya, gencatan senjata berlaku dan Israel pun mencabut blokade laut di Lebanon.
Sejak mendeklarasikan kemerdekaan pada 1948, Israel memang banyak terlibat perang. Terutama dari kelompok negara-negara Arab yang tidak terima dengan keberadaannya.
Sejarah mencatat bahwa Israel memang lebih sering menang ketika berperang dengan koalisi negara Arab. Namun, ternyata ada juga beberapa pertempuran yang gagal mereka menangkan.
Perang yang Gagal Dimenangkan Israel
1. Perang Lebanon II
Perang Lebanon II berlangsung antara Israel dengan kelompok pejuang Hizbullah. Waktunya sendiri sekitar 12 Juli-14 Agustus 2006.
Mengutip Middle East Monitor, perang ini terjadi ketika Israel berencana menghancurkan posisi Hizbullah di Lebanon bagian selatan serta Beirut. Negara Yahudi itu melancarkan serangan dari darat, laut, hingga udara.
Konflik dipicu penyergapan kendaraan militer Israel oleh Hizbullah yang tengah berpatroli di perbatasan dekat Lebanon. Waktu itu, ada tiga tentaranya yang tewas dan dua orang lainnya ditahan.
Hizbullah menawarkan kesepakatan pertukaran tahanan. Namun, Israel menanggapinya dengan penyerangan dari sektor darat hingga udara.
Human Rights Watch (HRW) mencatat setidaknya 1.109 warga Lebanon tewas menjadi korban. Sementara di pihak Israel, ada juga puluhan warga sipil yang turut terbunuh.
Perang berakhir setelah PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan 1701. Setelahnya, gencatan senjata berlaku dan Israel pun mencabut blokade laut di Lebanon.