Hamas: 240 Orang Tewas di Gaza Akibat Serangan Bom Israel

Sabtu, 02 Desember 2023 - 18:53 WIB
loading...
Hamas: 240 Orang Tewas di Gaza Akibat Serangan Bom Israel
Jumlah korban tewas akibat kekejaman Israel di Gaza terus bertambah. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Pemerintah Hamas di Jalur Gaza mengatakan pada Sabtu (2/2/2023) bahwa 240 orang telah tewas di wilayah Palestina sejak jeda pertempuran berakhir pada hari Jumat.

"Sebanyak 650 orang lainnya terluka dalam ratusan serangan udara, artileri dan pemboman angkatan laut, di mana pun di Jalur Gaza,” demikian keterangan Hamas, dilansir Al Arabiya.

Hamas menambahkan bahwa pasukan Israel secara khusus menargetkan Khan Yunis, di mana puluhan rumah dihancurkan.

Wilayah timur Khan Younis di selatan Gaza menjadi sasaran pemboman hebat ketika batas waktu gencatan senjata telah lewat tak lama setelah fajar pada hari Jumat, dengan kolom asap membubung ke langit.

Warga turun ke jalan dengan barang-barang yang ditumpuk di gerobak, mencari perlindungan lebih jauh ke barat.

Israel mengatakan pasukan darat, udara dan lautnya menyerang lebih dari 200 “target teror” di Gaza. Pada Jumat malam, pejabat kesehatan di jalur pantai mengatakan serangan Israel telah menewaskan 184 orang, melukai sedikitnya 589 lainnya, dan menghantam lebih dari 20 rumah.



Kedua pihak yang bertikai saling menyalahkan atas gagalnya gencatan senjata dengan menolak persyaratan perpanjangan pembebasan sandera harian yang disandera oleh militan dengan imbalan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Jeda yang dimulai pada 24 November telah diperpanjang dua kali dan Israel mengatakan hal itu dapat berlanjut selama Hamas membebaskan 10 sandera setiap hari. Namun setelah tujuh hari pembebasan perempuan, anak-anak dan sandera asing, mediator gagal menemukan formula untuk membebaskan lebih banyak sandera.

Israel menuduh Hamas menolak melepaskan semua perempuan yang ditahannya. Seorang pejabat Palestina mengatakan kehancuran terjadi pada tentara perempuan Israel.

Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas setelah serangan pada 7 Oktober yang menyatakan bahwa kelompok militan tersebut membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang.

Serangan Israel telah menghancurkan sebagian besar Gaza, yang dikuasai Hamas sejak tahun 2007. Otoritas kesehatan Palestina yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB mengatakan lebih dari 15.000 warga Gaza telah terbunuh dan ribuan lainnya hilang.

Qatar, yang memainkan peran mediasi utama, mengatakan negosiasi masih berlangsung dengan Israel dan Palestina untuk memulihkan gencatan senjata, namun pemboman Israel yang kembali terjadi di Gaza telah memperumit masalah.

Seorang pejabat Israel di Washington mengatakan pembebasan sandera sebanyak mungkin merupakan “prioritas yang sangat tinggi”.

“Dan untuk itu, berdasarkan ketentuan yang disepakati, Israel bersedia memberikan jeda tambahan,” kata pejabat itu, seraya menambahkan: “Kita bisa bernegosiasi selagi kita masih berperang.”

Di utara Gaza, yang sebelumnya merupakan zona perang utama, asap tebal membubung di atas reruntuhan. Suara tembakan dan ledakan terdengar di atas suara gonggongan anjing.

Warga dan pejabat Hamas mengatakan para pejuangnya yang bersenjatakan granat berpeluncur roket melawan pasukan dan tank Israel di lingkungan Sheikh Radwan di utara Kota Gaza.

Sirene terdengar di seluruh Israel selatan ketika para militan menembakkan roket dari daerah kantong pesisir tersebut ke kota-kota. Hamas mengatakan pihaknya menargetkan Tel Aviv, namun tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan di sana.

Korban jiwa dilaporkan terjadi di Lebanon selatan, titik konflik lain bagi Israel. Seorang pejabat Lebanon mengatakan penembakan Israel menewaskan tiga orang pada hari Jumat. Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, sekutu Hamas, mengatakan mereka telah melakukan beberapa serangan terhadap posisi militer Israel di perbatasan.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1140 seconds (0.1#10.140)