PM Spanyol Serukan Barat Akui Negara Palestina
loading...
A
A
A
MADRID - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa Israel secara sistematis telah menduduki wilayah Palestina dan menyerukan untuk mengakui negara Palestina, seperti dilaporkan kantor berita Anadolu.
“Kami telah melihat Israel secara sistematis menduduki wilayah Palestina, Tepi Barat. Dan sekarang kita lihat apa yang terjadi di Gaza,” katanya kepada televisi Spanyol, TVE, seperti disitir dari Middle East Monitor, Jumat (1/12/2023).
Pria yang baru-baru ini terpilih kembali untuk memimpin Spanyol itu mengatakan bahwa pemerintahnya mengutuk serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober tetapi pada saat yang sama menekankan perlunya kepatuhan Israel terhadap hak asasi manusia dalam tindakannya.
“Adegan pembunuhan anak-anak di Gaza menimbulkan keraguan mengenai pemenuhan hak asasi manusia internasional oleh Israel,” katanya.
Ia lantas menekankan bahwa solusi untuk mengakhiri krisis antara Israel dan Palestina harus bersifat politis, melalui pengakuan terhadap negara Palestina.
Sanchez mengatakan dia telah mendengar dari perwakilan negara-negara Muslim bahwa solidaritas Barat tidak ada artinya dan konferensi perdamaian tidak akan berhasil karena janji-janji tidak dipatuhi.
“Mereka meminta kami mengambil langkah konkrit. Langkah ini merupakan pengakuan negara Palestina oleh Barat dan Eropa,” ujarnya.
Sanchez mengatakan bahwa pengakuan Negara Palestina akan menjadi kepentingan Eropa, karena pertama, pengakuan tersebut akan meningkatkan moral Eropa dan kedua, hal ini akan menjadi langkah menuju perdamaian yang juga merupakan kepentingan geopolitik Uni Eropa.
Dia menyatakan keprihatinannya bahwa tanpa perdamaian, konflik dapat meluas ke negara lain seperti Lebanon, Mesir atau Yordania serta mengganggu stabilitas kawasan Mediterania.
“Apakah kita benar-benar ingin memiliki dua front yang terbuka? Satu di Timur Tengah dan satu di Ukraina? Politik dan diplomasi harus membantu mencegah hal itu, dan itulah yang dibela oleh pemerintah Spanyol,” tegas Sanchez.
Di Uni Eropa, sembilan dari 27 negara telah mengakui Negara Palestina. Pada tahun 2014, Swedia menjadi negara anggota UE pertama yang mengakuinya secara sepihak, sementara negara lain seperti Malta dan beberapa negara blok Timur telah mengakui Palestina sebelum bergabung dengan UE.
Dari 193 negara anggota PBB, 139 negara telah mengakui Negara Palestina pada Juni 2023. Sanchez menekankan bahwa sebagian besar negara-negara Barat adalah negara-negara yang gagal mengakui Negara Palestina, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat.
“Kami telah melihat Israel secara sistematis menduduki wilayah Palestina, Tepi Barat. Dan sekarang kita lihat apa yang terjadi di Gaza,” katanya kepada televisi Spanyol, TVE, seperti disitir dari Middle East Monitor, Jumat (1/12/2023).
Pria yang baru-baru ini terpilih kembali untuk memimpin Spanyol itu mengatakan bahwa pemerintahnya mengutuk serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober tetapi pada saat yang sama menekankan perlunya kepatuhan Israel terhadap hak asasi manusia dalam tindakannya.
“Adegan pembunuhan anak-anak di Gaza menimbulkan keraguan mengenai pemenuhan hak asasi manusia internasional oleh Israel,” katanya.
Ia lantas menekankan bahwa solusi untuk mengakhiri krisis antara Israel dan Palestina harus bersifat politis, melalui pengakuan terhadap negara Palestina.
Sanchez mengatakan dia telah mendengar dari perwakilan negara-negara Muslim bahwa solidaritas Barat tidak ada artinya dan konferensi perdamaian tidak akan berhasil karena janji-janji tidak dipatuhi.
“Mereka meminta kami mengambil langkah konkrit. Langkah ini merupakan pengakuan negara Palestina oleh Barat dan Eropa,” ujarnya.
Sanchez mengatakan bahwa pengakuan Negara Palestina akan menjadi kepentingan Eropa, karena pertama, pengakuan tersebut akan meningkatkan moral Eropa dan kedua, hal ini akan menjadi langkah menuju perdamaian yang juga merupakan kepentingan geopolitik Uni Eropa.
Dia menyatakan keprihatinannya bahwa tanpa perdamaian, konflik dapat meluas ke negara lain seperti Lebanon, Mesir atau Yordania serta mengganggu stabilitas kawasan Mediterania.
“Apakah kita benar-benar ingin memiliki dua front yang terbuka? Satu di Timur Tengah dan satu di Ukraina? Politik dan diplomasi harus membantu mencegah hal itu, dan itulah yang dibela oleh pemerintah Spanyol,” tegas Sanchez.
Di Uni Eropa, sembilan dari 27 negara telah mengakui Negara Palestina. Pada tahun 2014, Swedia menjadi negara anggota UE pertama yang mengakuinya secara sepihak, sementara negara lain seperti Malta dan beberapa negara blok Timur telah mengakui Palestina sebelum bergabung dengan UE.
Dari 193 negara anggota PBB, 139 negara telah mengakui Negara Palestina pada Juni 2023. Sanchez menekankan bahwa sebagian besar negara-negara Barat adalah negara-negara yang gagal mengakui Negara Palestina, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat.
(ian)