Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Iran Sebut Berbahaya

Kamis, 07 Desember 2017 - 10:08 WIB
Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Iran Sebut Berbahaya
Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Iran Sebut Berbahaya
A A A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Menurutnya, keputusan Trump salah dan berbahaya.

“Pengumuman Trump salah, tidak sah, provokatif dan sangat berbahaya,” kata Rouhani saat berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon. Komentar pemimpin Teheran ini juga diunggah di website pemerintah Iran yang dikutip Kamis (7/12/2017).

Rouhani sepakat untuk menghadiri pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada tanggal 13 Desember mendatang yang diminta Erdogan untuk mendiskusikan masalah Yerusalem.

Rouhani sebelumnya telah berbicara di sebuah konferensi internasional di Teheran yang mempromosikan persatuan Islam dan menandai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

”Iran tidak akan mentoleransi pelanggaran terhadap kesucian Islam,” katanya mengacu pada pengumuman Trump soal Yerusalem. ”Muslim harus berdiri bersatu melawan plot besar ini,” ujarnya.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang juga berbicara di acara tersebut mengatakan bahwa langkah AS adalah hasil dari ”kelumpuhan dan ketidakmampuan”.

”Dunia Islam niscaya akan menentang rencana (pemindahan Kedutaan AS di Israel ke Yerusalem) ini dan Zionis akan mendapat pukulan besar dari tindakan ini dan Palestina yang terhormat akan dibebaskan,” kata Khamenei.

Sejak revolusi Islam 1979, Iran menjadi penentang utama Israel dan mendukung Palestina sebagai pusat kebijakan luar negerinya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5143 seconds (0.1#10.140)