Timur Tengah Memanas, Pasukan Iran Sekarang Dipersenjatai Rudal Pintar
loading...
A
A
A
TEHERAN - Di tengah situasi Timur Tengah yang memanas akibat perang Israel-Hamas, Iran mempersenjatai Angkatan Laut-nya dengan "rudal pintar" baru produksi dalam negeri.
Senjata baru tersebut diklaim memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer dan dapat diarahkan ke target lain setelah diluncurkan.
Kepala Angkatan Laut Laksamana Shahran Irani mengumumkan pembekalan senjata baru tersebut pada hari Minggu."Ini rudal pintar yang dapat mengubah target di tengah misi," katanya, seperti dikutip dari IRNA, Senin (25/12/2023).
"Rudal yang disebut Talaeiyeh ini juga dapat memilih rencana penerbangan yang kompleks dalam perjalanan menuju targetnya untuk mencapai kejutan pada tingkat tertinggi dan terlibat dengan musuh,” paparnya.
Angkatan Laut Iran sebelumnya telah menerima pengiriman rudal baru—yang disebut “Nasir"—, dengan kemampuan “pintar” serupa dan jangkauan lebih dari 100 kilometer. Selain itu, pasukan tersebut juga dipersenjatai dengan helikopter pengintai, drone, dan kapal tunda baru. Semua persenjataan itu dirancang dan diproduksi di dalam negeri.
Perangkat keras militer baru Teheran dikirim ke pangkalan Angkatan Laut di Konarak, sebuah kota pelabuhan di Teluk Chabahar di Iran selatan.
Kedua rudal baru tersebut dapat diluncurkan dari kapal perang. Angkatan Laut Iran mengatakan rudal Nasir akan dipasang pada peluncur rudal tetap di pelabuhan Konarak.
Rudal-rudal baru tersebut tiba di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) terkait perang Israel-Hamas di Gaza.
Pada hari Sabtu, para pejabat AS menuduh Iran sangat terlibat dalam serangan kelompok pemberontak Houthi Yaman terhadap kapal komersial di Laut Merah—sebuah tuduhan yang dibantah oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri.
Pentagon mengeklaim pada hari Minggu bahwa Teheran telah mengatur serangan pesawat tak berawak terhadap kapal tanker kimia milik Jepang di Samudera Hindia.
Iran memiliki salah satu program rudal tercanggih di dunia, dan merupakan salah satu pengembang drone penyerang terkemuka.
Negara ini meluncurkan Khorramshahr-4, sebuah rudal dengan jangkauan 2.000 kilometer, pada bulan Mei.
Menteri Pertahanan Mohammad-Reza Ashtiani mengatakan Khorramshahr-4 dapat membawa hulu ledak yang beratnya mencapai 3.300 pon dan menembus sistem pertahanan udara musuh dengan menghindari deteksi radar.
Senjata baru tersebut diklaim memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer dan dapat diarahkan ke target lain setelah diluncurkan.
Kepala Angkatan Laut Laksamana Shahran Irani mengumumkan pembekalan senjata baru tersebut pada hari Minggu."Ini rudal pintar yang dapat mengubah target di tengah misi," katanya, seperti dikutip dari IRNA, Senin (25/12/2023).
"Rudal yang disebut Talaeiyeh ini juga dapat memilih rencana penerbangan yang kompleks dalam perjalanan menuju targetnya untuk mencapai kejutan pada tingkat tertinggi dan terlibat dengan musuh,” paparnya.
Angkatan Laut Iran sebelumnya telah menerima pengiriman rudal baru—yang disebut “Nasir"—, dengan kemampuan “pintar” serupa dan jangkauan lebih dari 100 kilometer. Selain itu, pasukan tersebut juga dipersenjatai dengan helikopter pengintai, drone, dan kapal tunda baru. Semua persenjataan itu dirancang dan diproduksi di dalam negeri.
Perangkat keras militer baru Teheran dikirim ke pangkalan Angkatan Laut di Konarak, sebuah kota pelabuhan di Teluk Chabahar di Iran selatan.
Kedua rudal baru tersebut dapat diluncurkan dari kapal perang. Angkatan Laut Iran mengatakan rudal Nasir akan dipasang pada peluncur rudal tetap di pelabuhan Konarak.
Rudal-rudal baru tersebut tiba di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) terkait perang Israel-Hamas di Gaza.
Pada hari Sabtu, para pejabat AS menuduh Iran sangat terlibat dalam serangan kelompok pemberontak Houthi Yaman terhadap kapal komersial di Laut Merah—sebuah tuduhan yang dibantah oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri.
Pentagon mengeklaim pada hari Minggu bahwa Teheran telah mengatur serangan pesawat tak berawak terhadap kapal tanker kimia milik Jepang di Samudera Hindia.
Iran memiliki salah satu program rudal tercanggih di dunia, dan merupakan salah satu pengembang drone penyerang terkemuka.
Negara ini meluncurkan Khorramshahr-4, sebuah rudal dengan jangkauan 2.000 kilometer, pada bulan Mei.
Menteri Pertahanan Mohammad-Reza Ashtiani mengatakan Khorramshahr-4 dapat membawa hulu ledak yang beratnya mencapai 3.300 pon dan menembus sistem pertahanan udara musuh dengan menghindari deteksi radar.
(mas)