Rekaman Drone Tunjukkan Kekejaman Israel Ubah Gaza Jadi Puing-puing
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Rekaman drone yang diambil oleh Reuters dari atas Jalur Gaza sebelum dan sesudah serangan Israel menunjukkan perubahan yang cukup drastis dari daerah kantong Palestina itu.
Jalur Gaza, sebelum serangan membabi buta Israel, adalah sebuah daerah perkotaan yang sibuk dengan anak-anak yang tengah bermain dan orang-orang melakukan pekerjaan rumah. Namun kini sepanjang mata memandang yang terlihat adalah gundukan dan puing-puing bangunan runtuh yang membentang dari blok demi blok bak pemandangan bulan yang menakutkan.
Jalur Gaza, yang terletak di sepanjang pantai Mediterania, telah lama berada di bawah blokade Israel dan Mesir yang membatasi pergerakan warga Palestina.
Diperintah oleh gerakan Islam Hamas, wilayah ini adalah salah satu tempat terpadat di dunia dan telah mengalami kekurangan ekonomi selama bertahun-tahun. Namun hidup terus berjalan.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/11/2023), gambar-gambar yang diambil sebelum 7 Oktober menunjukkan sekolah, masjid dan gereja, serta benteng Islam Barquq abad ke-14 berdiri di Jalur Gaza.
Orang-orang berjalan di jalanan atau berkendara di sepanjang jalan raya yang ditumbuhi pepohonan. Salah satu adegan memperlihatkan anak-anak pergi ke sekolah dengan kereta keledai. Pemandangan lainnya menunjukkan orang-orang bersenang-senang di taman air.
Beberapa rekaman menunjukkan kamp pengungsi di Beach, sebuah area yang terdiri dari rumah-rumah batako yang padat, dengan cucian tergantung di luar. Ini adalah rumah bagi keluarga dan keturunan pengungsi dari perang tahun 1948 seputar pembentukan negara Israel.
Di kamp pengungsi lainnya, Nusseirat, anak-anak menikmati break-dance di jalan.
Namun semua berubah setelah serangan Israel. Rekaman drone yang direkam setelah tanggal 7 Oktober menunjukkan jalan demi jalan bangunan yang hancur. Asap mengepul dari tumpukan puing. Blok apartemen tempat tinggal yang besar miring ke satu sisi atau baru saja melengkung ke dalam.
Jalur Gaza, sebelum serangan membabi buta Israel, adalah sebuah daerah perkotaan yang sibuk dengan anak-anak yang tengah bermain dan orang-orang melakukan pekerjaan rumah. Namun kini sepanjang mata memandang yang terlihat adalah gundukan dan puing-puing bangunan runtuh yang membentang dari blok demi blok bak pemandangan bulan yang menakutkan.
Jalur Gaza, yang terletak di sepanjang pantai Mediterania, telah lama berada di bawah blokade Israel dan Mesir yang membatasi pergerakan warga Palestina.
Diperintah oleh gerakan Islam Hamas, wilayah ini adalah salah satu tempat terpadat di dunia dan telah mengalami kekurangan ekonomi selama bertahun-tahun. Namun hidup terus berjalan.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/11/2023), gambar-gambar yang diambil sebelum 7 Oktober menunjukkan sekolah, masjid dan gereja, serta benteng Islam Barquq abad ke-14 berdiri di Jalur Gaza.
Orang-orang berjalan di jalanan atau berkendara di sepanjang jalan raya yang ditumbuhi pepohonan. Salah satu adegan memperlihatkan anak-anak pergi ke sekolah dengan kereta keledai. Pemandangan lainnya menunjukkan orang-orang bersenang-senang di taman air.
Beberapa rekaman menunjukkan kamp pengungsi di Beach, sebuah area yang terdiri dari rumah-rumah batako yang padat, dengan cucian tergantung di luar. Ini adalah rumah bagi keluarga dan keturunan pengungsi dari perang tahun 1948 seputar pembentukan negara Israel.
Di kamp pengungsi lainnya, Nusseirat, anak-anak menikmati break-dance di jalan.
Namun semua berubah setelah serangan Israel. Rekaman drone yang direkam setelah tanggal 7 Oktober menunjukkan jalan demi jalan bangunan yang hancur. Asap mengepul dari tumpukan puing. Blok apartemen tempat tinggal yang besar miring ke satu sisi atau baru saja melengkung ke dalam.