Warga Rohingya Mengira Paus Fransiskus Pemimpin Islam

Jum'at, 01 Desember 2017 - 00:24 WIB
Warga Rohingya Mengira Paus Fransiskus Pemimpin Islam
Warga Rohingya Mengira Paus Fransiskus Pemimpin Islam
A A A
COXS BAZAR - Ada kebingungan yang dialami para warga Rohingya di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh ketika dikunjungi pemimpin Vatikan Paus Fransiskus (Francis). Kelompok minoritas yang tertindas di Myanmar itu benar-benar tak tahu siapa Paus Francis, dan ada yang mengira bahwa dia pemimpin Islam.

Ratusan ribu warga Rohingya eksodus ke Bangladesh. Mereka menuduh militer Myanmar melakukan pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran dalam operasi di negara bagian Rakhine beberapa waktu lalu.

Di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh, para warga Rohingya dengan wajah polos mengangkat alis ketika ditanya tentang sosok Paus Francis.

Saat ditunjukkan fotonya, para pengungsi mengangkat bahu. Mereka menebak-nebak sosok Paus Francis mulai dari seorang raja kaya, selebriti dari Amerika Serikat sampai politisi Bangladesh. Beberapa dari mereka bahkan mengira Paus Francis adalah pemimpin Islam karena melihat zucchetto (penutup kepala warna putih) yang dikenakan Paus.

”Saya pikir saya pernah melihat dia di berita, tapi apa yang dia lakukan? Apakah dia (orang) penting?" tanya Nurul Qadar, 42, salah satu pengungsi Rohingya.

Paus tiba di Bangladesh pada hari Kamis (30/11/2017) setelah bertolak dari Myanmar, negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha. Kunjungan Paus ke Bangladesh—negara Muslim—merupakan lawatan pertama dalam 31 tahun. Dalam kunjungannya, dia menyebut Rohingya sebagai “saudara”.

Paus dijadwalkan melakukan pertemuan antaragama di Dhaka pada hari Jumat (1/12/2017).

Saat mempelajari peran Paus di dunia, para pengungsi yang berbicara dengan AFP mengatakan bahwa mereka berharap Paus Francis bisa menjadi perantara kesepakatan warga Rohingya dengan pemerintah Myanmar yang akan membuka jalan bagi kepulangan mereka ke Myanmar dengan aman.

“Pemerintah di Myanmar mungkin benar-benar mendengarkannya,” ujar Mujibur Rahman, 40, seorang pengungsi Rohingya.

Hassan Arraf, seorang imam Rohingya di kamp pengungsi Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh, dan satu-satunya dari belasan yang mengenal Paus, mengatakan bahwa Paus asal Argentina memiliki reputasi dan kekuatan untuk mengubah hidup banyak orang.

”Dia adalah pemimpin besar agama lain, tapi saya yakin dia orang yang sangat bijak,” katanya kepada AFP.

”Saya pikir dia akan bisa mengerti apa yang kita lalui. Dan dia bisa meminta pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan masalah ini dan membuat tempat itu damai.”

Caritas, kelompok kemanusiaan Gereja Katolik yang membantu memberi makan 40.000 keluarga di kamp-kamp tersebut, mengatakan bahwa mereka berharap kunjungan Paus setidaknya akan membantu mengangkat semangat masyarakat Rohingya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4662 seconds (0.1#10.140)