Hamas Berkomitmen untuk Melakukan Gencatan Senjata jika Israel Mematuhi Kesepakatan

Sabtu, 25 November 2023 - 02:45 WIB
loading...
Hamas Berkomitmen untuk Melakukan Gencatan Senjata jika Israel Mematuhi Kesepakatan
Hamas siap berkomitmen terhadap gencatan senjata. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok pejuang Palestina Hamas , mengatakan kelompok tersebut berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata dan pertukaran sandera selama Israel juga berkomitmen.

"Para korban perang di Gaza adalah harga kebebasan, pembebasan dan kemerdekaan," kata Haniyeh, dilansir Al Arabiya.

Pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas terhenti pada hari Jumat untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu dalam gencatan senjata sementara menjelang rencana pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh militan dengan imbalan warga Palestina yang dipenjara.

Tidak ada pemboman besar-besaran, serangan artileri atau serangan roket yang dilaporkan, meskipun Hamas dan Israel sama-sama saling menuduh melakukan penembakan sporadis dan pelanggaran lainnya. Keduanya mengatakan perang akan dilanjutkan dengan kecepatan penuh segera setelah gencatan senjata selesai.

Pemboman Israel sejak 7 Oktober telah menewaskan hampir 15.000 orang, sekitar dua pertiga dari mereka adalah wanita dan anak-anak.



Sementara itu, para tahanan Palestina yang dibebaskan dan didiagnosis mengidap kanker mengatakan ‘senang’ berada di rumah Nehaya Khader Sawan adalah salah satu tahanan Palestina gelombang pertama yang dibebaskan beberapa waktu lalu dari Penjara Ofer.

Seorang pasien kanker, Sawan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa meskipun dia “kelelahan”, dia senang berada di rumah.

Keponakannya mengatakan Sawan tidak dapat terus berbicara dan perlu istirahat; dia mengatakan bibinya mengalami disorientasi sepanjang hari karena dia “tidak tahu ke mana dia akan” akan dibebaskan, atau kapan.

“Dia tidak bisa berbicara [seperti dulu]. Dia adalah pasien kanker dan dalam tahanan, kondisinya memburuk,” kata keponakannya kepada Al Jazeera.

Sawan didiagnosis bertahun-tahun sebelum penangkapannya, tambah keponakannya. Dia dijatuhi hukuman 44 bulan penjara pada Agustus 2021.

“Saat kami melihatnya, kami bahagia, namun kami juga sedih melihat kondisi kesehatannya [memburuk],” kata keponakannya. “Kami segera menyadari bahwa bibi saya yang masuk penjara, bukanlah orang yang sama yang keluar.”
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1079 seconds (0.1#10.140)