Putra Mahkota Arab Saudi Serukan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
loading...
A
A
A
RIYADH - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman menuntut penghentian ekspor senjata ke Israel selama pertemuan puncak BRICS luar biasa secara online pada Selasa (21/11/2023).
Kabar itu diungkap saluran resmi Saudi, Al-Ekhbariya. Putra Mahkota mencatat, “Bencana kemanusiaan di Gaza semakin parah dari hari ke hari, dan solusi tegas harus diterapkan.”
Dia mendesak, “Penghentian segera operasi militer dan pembentukan koridor kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada warga sipil di wilayah tersebut.”
“Sikap Kerajaan ini adalah konstan dan tegas; tidak ada cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas di Palestina kecuali melalui penerapan keputusan internasional terkait solusi dua negara,” tegas dia.
Rezim kolonial Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 13.300 warga Palestina, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.
Kabar itu diungkap saluran resmi Saudi, Al-Ekhbariya. Putra Mahkota mencatat, “Bencana kemanusiaan di Gaza semakin parah dari hari ke hari, dan solusi tegas harus diterapkan.”
Dia mendesak, “Penghentian segera operasi militer dan pembentukan koridor kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada warga sipil di wilayah tersebut.”
“Sikap Kerajaan ini adalah konstan dan tegas; tidak ada cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas di Palestina kecuali melalui penerapan keputusan internasional terkait solusi dua negara,” tegas dia.
Rezim kolonial Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 13.300 warga Palestina, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.
(sya)