Mampukah AS dan Israel Menghentikan Aksi Pembajakan Kapal oleh Houthi?

Selasa, 21 November 2023 - 14:04 WIB
loading...
Mampukah AS dan Israel Menghentikan Aksi Pembajakan Kapal oleh Houthi?
Kapal pengangkut mobil Galaxy Leader dibajak Houthi sebagai bentuk aksi balasan atas invasi Israel ke Gaza. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Pada Minggu (19/11/2023), pejuang Houthi membajak sebuah kapal kargo di Laut Merah di lepas pantai Yaman.

Kapal pengangkut mobil Galaxy Leader sepanjang 189 meter yang melakukan perjalanan dari Turki ke India, dicegat oleh kapal cepat kecil dan ditumpangi oleh personel berseragam dan bersenjata.

Milisi Houthi turun dari helikopter ke dek, memerintahkan kru untuk mengubah arah ke pelabuhan Hodeida di Yaman.

Tidak ada tembakan yang dilepaskan, dan kapal yang disita merupakan kapal sipil yang berlayar antar negara netral, namun insiden tersebut masih berpotensi memicu eskalasi serius konflik terbaru Israel-Palestina.

Dalam skenario terburuk, hal ini bisa menjadi langkah pertama yang menarik Amerika Serikat dan Iran untuk terlibat langsung dalam perang tersebut.

Juru bicara Houthi Yahya Sare’e membenarkan bahwa kapal tersebut disita. "Kapal tersebut milik Israel sejalan dengan pengumuman sebelumnya bahwa kelompok tersebut tidak akan ragu untuk menargetkan kapal Israel mana pun di Laut Merah atau tempat mana pun yang dapat kami jangkau," katanya, dilansir Al Jazeera,

Israel membantah adanya hubungan dengan kapal tersebut meskipun rincian kepemilikan dalam database pelayaran publik menunjukkan bahwa kapal tersebut dimiliki oleh salah satu orang terkaya di Israel.



Sebagian besar Laut Merah lebarnya lebih dari 200 km, namun ujung selatannya, jalur Bab al-Mandeb, merupakan titik sempit yang lebarnya kurang dari 20 km (12 mil) dari pulau Mayyun di Yaman hingga pantai Djibouti dan Eritrea. Setiap tahun, lebih dari 17.000 kapal melewatinya atau hampir 50 sehari.

Banyak di antaranya yang berstatus hukum seperti Galaxy Leader, yang mengibarkan bendera Bahama, dioperasikan oleh perusahaan Jepang, dan memiliki nakhoda Bulgaria serta awak dari setidaknya lima negara lain, tidak satupun dari mereka adalah Israel. Dalam dunia pelayaran yang kompleks, kepemilikan kapal tidak sepenting bendera kapal, yang menandakan negara pendaftarannya, dan perusahaan pengoperasiannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1101 seconds (0.1#10.140)