Menghancurkan RS Indonesia Jadi Bagian Strategi Militer Israel dalam Invasi ke Gaza

Selasa, 21 November 2023 - 07:08 WIB
loading...
Menghancurkan RS Indonesia Jadi Bagian Strategi Militer Israel dalam Invasi ke Gaza
RS Indonesia di Gaza jadi target utama dalam invasi darat Israel. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Militer Israel secara khusus memiliki strategi dalam invasi darat ke Gaza, salah satunya menghancurkan rumah sakit, termasuk RS Indonesia, al-Shifa, dan al-Ahli.

Ghassan Abu Sittah, seorang dokter yang bekerja di rumah sakit al-Shifa dan al-Alhi Arab di Gaza, mengatakan penghancuran sektor kesehatan Gaza oleh Israel adalah bagian dari strategi militer yang bertujuan untuk memusnahkan warga Palestina. RS Indonesia merupakan bagian dari sektor kesehatan Gaza, sama seperti RS al-Shifa dan al-Ahli.

“Apa yang berbeda dalam perang ini dibandingkan perang-perang lain yang pernah saya alami – tidak hanya di Gaza, tapi di seluruh kawasan, di Yaman, Irak dan Suriah – adalah bahwa kehancuran sistem layanan kesehatan telah menjadi pendorong utama perang ini. strategi militer [Israel],” kata Abu Sittah kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan 800.000 orang kini tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan, termasuk warga Palestina yang terluka yang “diperban sebaik mungkin” karena kurangnya pasokan.



“Kami mendapati lebih dari 500 orang terluka di halaman Rumah Sakit al-Ahli [Arab] ketika kami kehabisan obat-obatan,” katanya.

“Saya sejujurnya dan sangat yakin bahwa ini adalah bagian dari strategi militer. Pasien-pasien itu akan mati. Siapa pun yang cukup beruntung bisa selamat dari serangan awal dan strategi Israel adalah menghancurkan sistem layanan kesehatan sehingga mereka tidak selamat dari luka-luka mereka.

“Jelas sekali ini adalah perang genosida.”

Sementara itu, Amber Alayyan, wakil direktur program Palestina Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF), mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sejumlah stafnya masih berada di area Rumah Sakit al-Shifa, tidak dapat dievakuasi.

Sekitar 70 orang, katanya, termasuk staf dan anggota keluarga mereka, masih berlindung di kompleks organisasi dan bangunan sekitarnya, katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1482 seconds (0.1#10.140)