7 Fakta Kanal Ben Gurion Israel yang akan Membelah Gaza

Minggu, 19 November 2023 - 21:21 WIB
loading...
A A A
Pada tahun 2021, sekitar 20.649 kapal melintasi Terusan Suez – meningkat 10 persen dibandingkan tahun 2020. Pada tahun 2022, pendapatan tahunan mencapai $8 miliar dari biaya transit. Terusan Suez mencetak rekor baru dengan pendapatan tahunan sebesar $9,4 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir 30 Juni 2023.

Meskipun terusan ini merupakan pusat perekonomian Mesir, yang menarik investasi ke negara tersebut dan mengarah pada pengembangan jasa dan industri, namun kepentingan utamanya adalah kemampuannya untuk memfasilitasi perdagangan internasional, menjadikan jalur perdagangan global yang efisien.

5. Lebih Panjang Dibandingkan Terusan Suez

Terusan Ben Gurion, jika dibangun, akan menyaingi Terusan Suez dan menimbulkan ancaman finansial yang besar bagi Mesir.

Jika proyek ini dilaksanakan, panjang saluran ini akan hampir sepertiga lebih panjang dibandingkan Terusan Suez saat ini yang panjangnya 193,3 km, dan siapa pun yang mengendalikannya akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap jalur pasokan global untuk minyak, biji-bijian, dan pelayaran.

6. Direncanakan Dibangun di Gaza

AS pernah mengusulkan untuk menggunakan sekitar 520 bom nuklir di Gurun Negev (Naqab) untuk membantu pembuatan terusan tersebut. Dengan ratanya Gaza, terdapat dugaan adanya rencana untuk mengambil jalan pintas dan mengurangi biaya dengan mengalihkan kanal langsung melalui tengah-tengah daerah kantong Palestina. Namun, kehadiran warga Palestina di sana tetap menjadi kendala.

7. Mengusir Warga Gaza untuk Proyek Kanal

Sejak Israel melancarkan serangan gencarnya di wilayah kantong yang terkepung, Israel telah mendorong warga Palestina untuk pindah ke selatan dengan terus menerus membom Gaza utara sebelum melakukan invasi darat beberapa minggu kemudian. Setidaknya 400.000 warga Palestina telah mengungsi dari utara ke selatan, menurut statistik dari Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS).

Sekitar 800.000 warga Palestina tetap tinggal di wilayah yang dianggap “utara” – yaitu melewati utara Wadi Gaza. Kampanye pemboman Israel yang tidak pandang bulu, yang sebagian besar menargetkan wilayah utara, telah menewaskan sedikitnya 11.470 orang di Gaza – sebagian besar warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Jumlah korban tewas belum diperbarui selama berhari-hari karena Israel menargetkan rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa, yang merupakan pusat pengumpulan data kematian dan korban luka.

Israel membantah pihaknya mempunyai rencana untuk mencaplok Jalur Gaza, namun Israel menyerukan “migrasi sukarela” warga Palestina ke Gaza di tengah tuduhan bahwa mereka “membersihkan secara etnis” wilayah tersebut.
(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1669 seconds (0.1#10.140)