Intel Rusia: AS Serukan Israel Percepat Operasi Gaza Agar Tak Rusak Citra Biden
loading...
A
A
A
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) menyerukan Israel mempercepat operasinya di Jalur Gaza secara tertutup karena hal itu dapat berdampak negatif terhadap upaya terpilihnya kembali Presiden Joe Biden jika perang perpanjangan.
Pernyataan itu diungkap Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) pada Senin (13/11/2023).
“Namun kenyataannya, Amerika melakukan pembicaraan yang sangat berbeda secara tertutup dengan para pemimpin Israel. Israel didorong mempercepat operasi agar tidak tertunda, karena hal ini akan berdampak negatif pada posisi Biden dalam pemilu,” ungkap pernyataan SVR dilansir Sputnik.
“AS telah berhasil mendapatkan dukungan dari Inggris dan Jerman dalam mempromosikan operasi untuk menghancurkan gerakan Hamas Palestina meskipun jumlah korban tewas meningkat di antara penduduk Jalur Gaza,” papar SVR.
Sementara itu, Israel mendukung dimasukkannya bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza oleh Presiden AS Joe Biden ke dalam paket dukungan keamanan senilai USD106 miliar untuk Israel dan Ukraina yang disampaikan pada Oktober, namun paket bantuan tersebut harus memenuhi kriteria “spesifik”.
Hal itu dilaporkan surat kabar The Times of Israel, mengutip beberapa sumber.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa negara Zionis tersebut mengharapkan bantuan Gaza dibedakan antara bantuan jangka pendek dan bantuan darurat yang harus dikoordinasikan dengan Israel.
Paket tersebut mungkin mencakup pendanaan untuk membangun kembali Jalur Gaza setelah konflik, menurut laporan itu.
Bantuan tersebut mungkin juga melibatkan dana untuk memperkuat perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza untuk memastikan bahwa daerah kantong tersebut tidak dimiliterisasi kembali setelah perang.
Ini adalah pertama kalinya Israel menyuarakan pendiriannya terhadap kemungkinan memasukkan Gaza ke dalam paket bantuan Washington.
Pernyataan itu diungkap Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) pada Senin (13/11/2023).
“Namun kenyataannya, Amerika melakukan pembicaraan yang sangat berbeda secara tertutup dengan para pemimpin Israel. Israel didorong mempercepat operasi agar tidak tertunda, karena hal ini akan berdampak negatif pada posisi Biden dalam pemilu,” ungkap pernyataan SVR dilansir Sputnik.
“AS telah berhasil mendapatkan dukungan dari Inggris dan Jerman dalam mempromosikan operasi untuk menghancurkan gerakan Hamas Palestina meskipun jumlah korban tewas meningkat di antara penduduk Jalur Gaza,” papar SVR.
Sementara itu, Israel mendukung dimasukkannya bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza oleh Presiden AS Joe Biden ke dalam paket dukungan keamanan senilai USD106 miliar untuk Israel dan Ukraina yang disampaikan pada Oktober, namun paket bantuan tersebut harus memenuhi kriteria “spesifik”.
Hal itu dilaporkan surat kabar The Times of Israel, mengutip beberapa sumber.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa negara Zionis tersebut mengharapkan bantuan Gaza dibedakan antara bantuan jangka pendek dan bantuan darurat yang harus dikoordinasikan dengan Israel.
Paket tersebut mungkin mencakup pendanaan untuk membangun kembali Jalur Gaza setelah konflik, menurut laporan itu.
Bantuan tersebut mungkin juga melibatkan dana untuk memperkuat perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza untuk memastikan bahwa daerah kantong tersebut tidak dimiliterisasi kembali setelah perang.
Ini adalah pertama kalinya Israel menyuarakan pendiriannya terhadap kemungkinan memasukkan Gaza ke dalam paket bantuan Washington.
(sya)