Kapal Rusia, Pemilik Amonium Nitrat yang Jadi Tragedi di Beirut
loading...
A
A
A
BEIRUT - Korban tewas akibat ledakan mengerikan yang melanda Beirut telah meningkat menjadi 137 orang saat penyelidik menggeledah pelabuhan Ibu Kota Lebanon untuk mencari petunjuk penyebab ledakan tersebut.
Ledakan besar pada Selasa (4/8/2020) malam itu juga menyebabkan puluhan orang hilang dan sedikitnya 5.000 orang terluka. Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Lebanon, Kamis (6/8/2020).
Ledakan itu melenyapkan sebagian pelabuhan dan menyebabkan kerusakan pada radius yang luas di jantung kota, memicu kekhawatiran jumlah kematian yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Para pejabat menyalahkan ledakan itu pada tumpukan besar amonium nitrat—komponen pupuk yang berpotensi meledak—yang disimpan selama bertahun-tahun dalam kondisi tidak aman di pelabuhan.
Pemerintah Lebanon pada hari Rabu kemarin memerintahkan para pejabat pelabuhan untuk ditempatkan di bawah tahanan rumah.
Laporan-laporan media mengatakan amonium nitrat yang meledak diyakini diturunkan di sana bertahun-tahun sebelumnya dari sebuah kapal kargo yang disita dari pemiliknya, pengusaha Rusia bernama Igor Grechushkin. (Baca: Politisi Israel Senang dengan Ledakan Beirut, Sebut Hadiah Tuhan )
Menteri Dalam Negeri Lebanon Mohammed Fahmi mengatakan ledakan kembar di pelabuhan Beirut disebabkan oleh ledakan lebih dari 2.700 ton amonium nitrat.
Fahmi mengatakan pupuk yang sangat eksplosif itu telah disimpan di gudang di sisi dermaga sejak disita dari kapal kargo pada 2013.
Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan amonium nitrat yang disita telah disimpan di gudang selama enam tahun tanpa tindakan pengamanan.
Diab mengatakan mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran keamanan akan bertanggung jawab.
Ledakan besar pada Selasa (4/8/2020) malam itu juga menyebabkan puluhan orang hilang dan sedikitnya 5.000 orang terluka. Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Lebanon, Kamis (6/8/2020).
Ledakan itu melenyapkan sebagian pelabuhan dan menyebabkan kerusakan pada radius yang luas di jantung kota, memicu kekhawatiran jumlah kematian yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Para pejabat menyalahkan ledakan itu pada tumpukan besar amonium nitrat—komponen pupuk yang berpotensi meledak—yang disimpan selama bertahun-tahun dalam kondisi tidak aman di pelabuhan.
Pemerintah Lebanon pada hari Rabu kemarin memerintahkan para pejabat pelabuhan untuk ditempatkan di bawah tahanan rumah.
Laporan-laporan media mengatakan amonium nitrat yang meledak diyakini diturunkan di sana bertahun-tahun sebelumnya dari sebuah kapal kargo yang disita dari pemiliknya, pengusaha Rusia bernama Igor Grechushkin. (Baca: Politisi Israel Senang dengan Ledakan Beirut, Sebut Hadiah Tuhan )
Menteri Dalam Negeri Lebanon Mohammed Fahmi mengatakan ledakan kembar di pelabuhan Beirut disebabkan oleh ledakan lebih dari 2.700 ton amonium nitrat.
Fahmi mengatakan pupuk yang sangat eksplosif itu telah disimpan di gudang di sisi dermaga sejak disita dari kapal kargo pada 2013.
Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan amonium nitrat yang disita telah disimpan di gudang selama enam tahun tanpa tindakan pengamanan.
Diab mengatakan mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran keamanan akan bertanggung jawab.